Super Fight Muaythai 2024, 157 Atlet Berebut Tiket ke Thailand
Sebanyak 157 atlet Muaythai memperebutkan tiket untuk mengikuti Training Center (TC) ke Thailand dalam kejuaraan Super Fight Muaythai 2024 di Mall Surabaya Town Square (Sutos), Surabaya, Sabtu-Minggu (17-18 Februari 2024). TC ke Negeri Gajah Putih itu sendiri akan dilaksanakan pada 24 Mei 2024.
Ketua panitia Super Fight Muaythai 2024, Hendry Lianto menjelaskan, bahwa 15 atlet yang bertarung di Super Fight Muaythai 2024 berasal dari berbagai provinsi di Indonesia. Antara lain, Surabaya, kabupaten/kota di Jatim, Merauke dan daerah lainnya.
"Dari 157 atlet itu, kita pilih dua atlet putra dan putri The Best untuk lolos langsung ke Thailand. Selama satu Minggu, mereka belajar mendalami teknik Muaythai di sana. Mereka juga akan diajak keliling sasana Muaythai di negara gudangnya atlet bela diri ini," ujarnya kepada wartawan usai pembukaan kejuaraan Super Fight Muaythai 2024.
Selain dua atlet The Best, menurutnya, pihaknya juga memberikan kesempatan atlet yang berhasil menjuarai even ini di kelasnya masing-masing untuk mengikuti TC di Thailand. Namun, atlet tersebut harus menanggung biaya 50 persen selama mengikuti TC. "Kita kasih diskon 50 persen bagi peraih juara 1 dari seluruh kelas yang dipertandingkan," tandasnya.
Kenapa harus TC ke Thailand, lanjutnya, karena kiblatnya olahraga ini ada di negara Gajah Putih itu. Nantinya, para atlet bisa mempelajari teknik cabor ini. Karena itu, siapa pun yang menjadi pemenang Best of The Best akan diberangkatkan ke Thailand.
"Even ini sifatnya open. Jadi, yang menjadi the best wajib diberangkatkan. Kita tidak mengistimewakan atlet yang berasal dari Surabaya. Kita harus menjunjung tinggi sportivitas. Sekalipun even ini digelar di Surabaya," papa Hendri yang juga Ketua Pengkot Muaythai Indonesia (MI) Surabaya ini.
Kejuaraan Super Fight Muaythai 2024 ini, mendapat support Ketua MI Jatim, Baso Juherman. Menurutnya, even ini merupakan inisiatif dari Ketua Pengkot MI Surabaya untuk memberikan kontribusi kegiatan Pengprov MI Jatim. Sekaligus ingin membangkitkan olahraga bela diri baru di provinsi ini.
"Even ini sebenarnya merupakan kegiatan yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Setiap hari mereka berlatih, tanpa bertanding tidak ada hasilnya. Karena itu, kami berharap ada promotor lain yang bisa keliling di Jatim untuk mengadakan kegiatan serupa. Supaya bisa merangsang atlet kita untuk bisa selalu bertanding," katanya.
Dengan banyaknya even yang digelar, Baso berharap bermunculan atlet-atlet baru karena atlet fight di Jatim sangat banyak. Dengan demikian, mereka akan cinta dengan olahraga ini. "Dengan even ini, sekaligus bisa merangsang atlet-atlet kita untuk bisa memberikan reward kepada atlet lain supaya berlatih keras lagi," ucapnya.