Super Fight 2023, Bangkitkan Dunia Tinju yang Sedang Lesu
Gelaran tinju bertajuk Pusura Super Fight 2023 akan digelar pada Sabtu, 30 September-1 Oktober di Halaman Parkir Jembatan Merah Plaza (JMP) 2 Surabaya. Pertandingan tinju profesional memperebutkan Sabuk Emas Kapolrestabes Surabaya itu sebagai rangkai HUT Pusura yang ke-87.
Tinju dua hari berturut-turut itu karya promotor muda, Yosua Taniasurya, dengan dukungan penuh Ketua KTPI (Komisi Tinju Profesional Indonesia) Jawa Timur, Andreas.
“Pertandingan tinju ini saya persembahkan untuk 87 tahun Pusura dan bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa Timur”, ungkap Yosua usai press conference di Hotel Arcadia Surabaya Sabtu 30 September 2023.
Promotor muda itu mengajak semua pecinta tinju untuk menyaksikan even bergengsi itu. Sebab, mereka bisa menyaksikan tontonan olahraga adu jotos itu tanpa dipungut biaya alias gratis.
“Silakan semua pecinta tinju hadir. Gratis dua hari berturut-turut,” ajak Yosua penuh semangat.
Partai utama yang akan digelar 1 Oktober 2023, akan menampilkan kelas ringan enam ronde antara Zainul Fatah (Satpol PP Probolinggo BC) melawan Azizul Isaputra (Bulungan Jakarta BC),” sebut Yosua.
Yosua sendiri mengaku bersedia menjadi promotor pada gelaran ini karena termotivasi untuk membangkitkan dunia tinju Tanah Air di saat dunia tinju Tanah Air, khususnya Surabaya sedang lesu.
“Jujur, ini pengalaman pertama saya menjadi promotor tinju. Saya tergerak untuk membangkitkan kembali dunia tinju Surabaya karena dulu kota ini adalah basis tinju nasional,” ujar Yosua.
Yosua juga berharap, dengan kemunculan dirinya sebagai promotor muda, akan bermunculan pula promotor-promotor lainnya yang memiliki kepedulian besar terhadap dunia tinju Surabaya dan Indonesia.
“Bukan hanya promotor, tapi petinju potensial dan sasana-sasana baru tempat para petinju muda ditempa,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pusura Hoslih Abdullah berharap dari penyelenggaraan tinju Pusura Super Fight 2023 ini akan muncul bibit-bibit petinju muda potensial yang akan muncul dari Surabaya, dan nantinya bisa mengharumkan nama bangsa di pentas internasional.
“Ini sebagai awal kebangkitan tinju pro dan amatir di Surabaya. Semoga, ini akan menjadi penyemangat dan menggairahkan dunia tinju yang sempat lesu untuk waktu yang cukup lama ini,” ujar pria yang juga Ketua KONI Surabaya.
SOP Keselamatan Ditingkatkan
Untuk menjaga keselamatan seluruh atlet, Sekjen Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI Pusat) Adrian Ingratoeboen memastikan, ada sejumlah tahapan yang dilakukan panitia pada gelaran ini.
"Pokoknya keselamatan kita tingkatkan," ujar Adrian.
Beberapa di antaranya adalah bobot petinju harus sesuai dengan kelasnya, atau bahkan di bawahnya. Kemudian menggunakan protektor kemaluan dan gigi untuk profesional, sementara amatir menggunakan pelindung kepala.
Selain itu, panitia juga telah mengasuransikan para petinju yang tampil di gelaran ini. Juga menuntut kesigapan wasit-hakim dan inspektur pertandingan.
Sementara itu, dr. Edi Herman selaku koordinator tim medis mengatakan bahwa tinju adalah olahraga battle paling aman. Karena SOP keselamatan dan kesehatannya sangat ketat.
“Pemeriksaan kesehatannya paling ketat, mulai telinga sampai kondisi lainnya sangat diperhatikan. Jika tidak memenuhi ketentuan, kami tak akan mengizinkan petinju itu tampil,” terang dr. Edi Herman