Supaya Tepat Sasaran, Sedekah Telur di Blora Bakal Diawasi
Kegiatan sedekah telur yang saat ini dilaksanakan oleh Pemkab Blora, bakal diawasi. Secara berkala, akan dilakukan monitoring dan evaluasi.
Itu dilakukan, supaya pelaksanaan kegiatan tersebut semakin matang dan bisa berkontribusi untuk percepatan penurunan stunting di Kabupaten Blora.
Berkaitan dengan monitoring program, Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, meminta agar kegiatan monitoring dan evaluasi bisa dilakukan secara berkala, sehingga bisa terus on the track.
“Monevnya harus kita lakukan secara rutin, agar nanti hasilnya bisa kita lihat jadi harus ada before dan afternya setelah gerakan sedekah telur yang kita lakukan pada sasaran,” ujar Wabup Blora yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) ini.
Untuk sasaran penerima manfaat, kata dia, disepakati ditujukan kepada pihak-pihak yang berisiko stunting. Seperti bayi dua tahun (baduta) ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK), dan calon pengantin KEK. Tujuannya untuk mencegah terjadinya kasus stunting baru.
Selain upaya pencegahan, untuk penanganan stunting, lanjut Wabup Blora, juga mendorong agar kecamatan bersama pemerintah desa terus melakukan intervensi. Baik spesifik maupun sensitif terhadap stunting di wilayahnya. Salah satunya lewat program pemberian makanan tambahan (PMT) dan sebagainya.
Wabup Blora juga memastikan waktu pendistribusian telur dilakukan secara serentak. Format standar pelaporan yang diterapkan dilakukan di seluruh Blora.
Menurutnya, dirinya ingin seluruh pegawai Pemkab Blora dapat memiliki kesadaran. Yaitu telur yang disedekahkan untuk masyarakat berisiko stunting akan sangat bermanfaat.
“Mari gerakan sedekah telur ini terus kita galakkan, dan seluruh pegawai bisa memiliki kesadaran juga keikhlasan untuk berpartisipasi bersedekah membantu masyarakat,” pungkasnya.