Bagaimana Rasanya Disunat oleh Dosen Perempuannya Sendiri?
Wajahnya tampak tegang. Keringat dingin pun tipis membasahi dahinya. Padahal kampus ini terletak antara Kota Malang dengan Batu yang terkenal dengan udara dinginnya. Namun dinginnya udara Kota Batu seolah tak bisa membendung keringat dingin yang timbul karena tegang dan groginya itu.
Emmanuel adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuana (Unitri) Malang. Dia menjadi salah satu dari 70 orang peserta sunat massal untuk usia dewasa yang diadakan oleh universitas yang dikenal dengan universitas ungu ini.
Menyambut Dies Natalis ke-18, kampus ungu memang menyelenggarakan serangkaian acara. Salah satunya sunatan massal untuk usia dewasa yang diadakan Jumat 2 Agustus pagi tadi.
Emmanuel mau berpartisipasi dalam acara ini karena dia diajak oleh rekannya. Namanya Kanisius Koba. Beda dengan Emmanuel Koba berasal dari Fakultas Teknik, Unitri. Saat mengobrol dengan Emmanuel, panitia sunat massal memanggil namanya. Itu tandanya giliran Emmanuel yang harus menjalani sunat.
Emmanuel pun menjalani proses sunat. Obrolan kemudian beralih ke Kanisius. Sama dengan Emmanuel, wajah Kanisius pun saat diwawancarai juga menunjukkan mimik yang tegang. Namun ketegangannya itu ditutupi dengan sesekali senyum di wajahnya.
“Saya ikut ini karena diajak teman yang lagi disunat di dalam. Tidak tahu sih Mas. Sakit apa tidaknya yang penting dicoba dulu. Kalau perasaan tegang ya ada, tapi katanya ini baik untuk kesehatan,” tutur Kanisius mahasiswa dari Nusa Tenggara Timur tersebut.
Kanisius melanjutkan, ia melihat banyak teman-temannya yang ikut berpartisipasi dalam acara sunat massal ini, sehingga ia tak mau ketinggalan juga untuk memeriahkan rangkaian acara Dies Natalis Unitri yang ke-18 tahun.
Saat ngobrol dengan Kanisius itu, dari balik tirai tempat dilakukannya sunat, Emanuel tampak keluar. Pertanda proses sunat telah selesai. Kurang lebih sekitar 35 menit Emanuel menjalankan proses sunat.
“Kalau sakit sih tidak terlalu, hanya perih saja, karena sebelum diiris dikasi obat bius sama Betadine. Jadi perih-perih sedikit,” tutur Emanuel yang setelah itu disambut oleh tawa tim perawat dan peserta yang lain.
Saat ditanya apakah ada rasa malu karena lokasi sunat di kampus sendiri dan ramai orang. Apalagi sunat dilakukan oleh dosen perempuannya sendiri, Emanuel menyatakan bahwa memang acara tersebut dilakukan sebagai rangkaian dari acara Dies Natalis Unitri ke-18 tahun.
Di tempat yang sama, Ketua Penyelenggara, Ninit Sulasmini, mengungkapkan sunat sangat baik bagi kesehatan organ reproduksi laki-laki agar terhindar dari berbagai macam penyakit seperti infeksi saluran kemih karena kulit pada kepala penis dihilangkan. Ninit Sulasmini adalah dokter sekaligus dosen di univeritas ungu ini. Dia juga kebagian tugas yang menyunat para mahasiswanya sendiri dalam acara Dies Natalies ke-18 ini.
Advertisement