Sungai Brantas Digelontor, Ribuan Warga Blitar Berburu Ikan
Ribuan warga Blitar berburu lauk gratis di Sungai Brantas, karena hari ini, penggelontoran sedimen di Bendungan Wlingiraya dan Bendungan Serut dilakukan. Kegiatan penggelontoran Sungai Brantas itu dilakukan dalam kurun waktu 5-11 Maret 2023.
Mereka yang mencari ikan, menunggu ikan mabuk, karena air yang digelontorkan oleh Perusahaan Umum Jasa Tirta Jegu Wlingiraya dan Bendungan Lodoyo hari ini keruh dan cukup membuat ikan limbung dan muncul ke permukaan air.
Seperti dikatakan Ezza, Warga Desa Gleduk Kecamatan Sanan Kulon yang jauh-jauh datang di bawah Bendungan Serut Lodoyo kepada Ngopibareng.id, bahwa ia sengaja datang untuk mencari ikan gratis selama kegiatan yang dilakukan rutin setahun sekali ini.
“Saya baru sekali ini. Mendapat informasi dari media sosial kalau Bendungan Serut Lodoyo dipladu (flushing). Makanya saya datang untuk mendapatkan lauk gratis,” kata Ezza.
Dia berharap, seberapa pun ikan yang ia dapatkan, yang penting bisa mendapatkan lauk sekaligus mendapatkan hiburan.
Diakuinya, informasi tentang kegiatan itu telah banyak beredar di grup pesan Whattsapp dan grup Facebook di mana, lewat surat edaran yang diterbitkan oleh Perum Jasa Tirta Karangkates Malang, tanggal 24 Februari 2023. No 0024/UM/DJA I/II/2023.
Jauhi Bantaran Sungai
Dari pantauan Ngopibareng Id, pihak PJT juga memasang banner bertuliskan pengumuman penutupan akses jalan lintas Brantas di bendungan selama pelaksanaan fluasing atau pladu berlangsung.
Di dalam surat edaran resmi itu, waktu dilakukan flushing, masyarakat diimbau untuk tidak mendekati bantaran sungai karena berbahaya.
Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, pihak Perum Jasa Tirta akan melakukan penutupan sementara jalan lintas jembatan Bendungan Wlingiraya dan Bendungan Lodoyo yang terletak di antara lintas Kelurahan Jegu dengan Desa Tumpang, Kecamatan Talun dan Desa Darungan dengan Desa Gogodeso di Kecamatan Kanigoro.
Sebagai informasi, kegiatan flushing ini dilakukan karena dianggap yang paling efektif dalam rangka menjamin keberlangsungan fungsi Waduk Wlingiraya dan Bendungan Lodoyo, serta upaya untuk menjaga optimalisasi produksi listrik di PLTA Lodoyo.
Kegiatan ini sendiri menimbulkan konsekuensi dihentikannya operasi sementara PLTA Wlingiraya dan Lodoyo serta penyetopan alokasi air sementara untuk daerah irigasi Lodagung (Saluran Irigasi Lodoyo-Tulungagung).
SE tersebut telah diedarkan kepada seluruh instansi yang berwenang, seperti pejabat pemerintah setempat, camat, kepala desa di seluruh desa yang dilewati Sungai Brantas dan pihak Kantor Polsek.
Tak Diindahkan
Kendati begitu, selama bertahun-tahun kegiatan flushing ini tak membuat masyarakat menjauh dari bantaran sungai. Mereka justru menunggu di pinggiran Sungai Brantas untuk mencari ikan yang mabuk. Bahkan banyak masyarakat yang turun ke air sungai untuk menangkap ikan.
Pemandangan itu bisa dilihat di Bendungan Lodoyo, Serut Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro. Meski di atas waduk terlihat sepi, di bawah bendungan justru ramai warga yang berjajar di pinggiran sungai menunggu ikan mabuk yang menepi.
Kegiatan warga ini terlihat sejak pagi hingga sore hari. Mereka berduyun-duyun ke sungai dengan bekal lampu senter di kepala dan alat menangkap ikan seperti jaring dan lainnya.
Bukan hanya warga pencari ikan, kegiatan ini juga membawa berkah tersendiri bagi warga sekitar lokasi. Sebab, dengan banyaknya warga yang ingin mencari ikan di bawah Bendungan tersebut, mereka juga mendapat tambahan pendapatan dengan membuka tempat parkir sepeda motor.