Sumur Minyak Tua di Blora, Selama Tiga Tahun Produksi Minyak Bumi Naik Signifikan
Produksi minyak bumi dari sumur tua dari Lapangan Ledok Kecamatan Sambong dan Lapangan Semanggi Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora mengalami peningkatan cukup signifikan, selama periode tahun 2020 sampai 2023. Sementara, sepanjang tahun 2024 ini, produksi minyak dari sumur era kolonial Belanda ini, juga menunjukkan tren positif.
Data dihimpun dari BUMD Blora PT Blora Patra Energi, sebagai pemegang izin usaha kedua kedua lapangan tersebut, produksi terbesar berasal dari Lapangan Ledok Kecamatan Sambong.
Lapangan Ledok menunjukkan tren peningkatan produksi dari tahun ke tahun. Pada 2020, produksi minyak mencapai 9.669.773,90 liter atau rata-rata 166 barrel per hari (bopd).
Produksi ini sedikit menurun pada tahun 2021 dengan total produksi sebesar 9.594.965,34 liter atau setara 165 bopd. Namun, pada 2022 terjadi peningkatan yang cukup signifikan dengan total produksi mencapai 9.997.114,17 liter atau sebesar 172 bopd.
Puncaknya terjadi pada 2023, di mana Lapangan Ledok berhasil memproduksi 11.298.204,58 liter minyak, atau rata-rata 195 bopd. Meski pada 2024 (Januari-September) terjadi sedikit penurunan, produksi tetap stabil dengan 7.680.313,65 liter minyak atau sebesar 177 bopd.
Sementara itu, Lapangan Semanggi mencatat fluktuasi yang tampak mencolok. Pada 2020, produksi hanya mencapai 264.167,70 liter atau sebanyak 5 bopd. Tahun 2021 mengalami penurunan menjadi 163.615,75 liter atau 3 bopd.
Tahun 2022 menunjukkan sedikit peningkatan dengan 204.992,02 liter setara dengan 4 bopd. Pada 2023, Lapangan Semanggi kembali mengalami penurunan dengan produksi 174.336,03 liter dan bopd 3.
Namun, pada periode Januari hingga September 2024, Lapangan Semanggi mengalami lonjakan produksi yang cukup signifikan dengan total 932.828,76 liter setara dengan 21bopd, peningkatan yang cukup mencolok dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan, Direktur Operasional PT Blora Patra Energi, Prima Segara, produksi gabungan dari kedua lapangan ini menunjukkan tren yang bervariasi. Pada tahun 2020, total produksi mencapai 9.933.941,60 liter setara dengan 171 bopd.
Tahun 2021, produksi menurun menjadi 9.758.581,09 liter atau 168 bopd. Tahun 2022 mencatatkan kenaikan kembali dengan total produksi 10.202.106,19 liter setara dengan 176 bopd. Puncak produksi terjadi pada tahun 2023, dengan total 11.472.540,61 liter setara 198 bopd.
Pada 2024 berjalan ini, meskipun data baru mencakup hingga bulan September, total produksi gabungan sudah mencapai 8.613.142,41 liter dengan bopd yang stabil di angka 198 bopd.
Prima Segara, menyatakan optimis bahwa produksi tahun 2024 akan menunjukkan peningkatan yang signifikan. Data "Year on Year" memang menunjukkan adanya tren peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya, terutama dengan lonjakan produksi di Lapangan Semanggi pada 2024 yang mencapai 932.828,76 liter, serta peningkatan produksi di Lapangan Ledok yang tetap stabil. “Kami optimis, produksi tahun ini terus mengalami peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya,” katanya Selasa 8 Oktober 2024.
Menurut Prima Segara, tren ini memberikan harapan bahwa sumur tua masih bisa memberikan kontribusi signifikan dalam produksi minyak nasional.
Advertisement