Sumiarti Asal Blitar Susul Pacar ke Ghana, Bingung Biaya Pulang
Kisah pilu dialami Sumiarti alias Sum Denianti. Warga Kelurahan Sutojayan, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur ini, tidak bisa pulang kampung.
Perempuan berusia 49 tahun ini tertahan di Ghana, Afrika Barat, berbatasan dengan Pantai Gading. Kepulangan Sumiarti terkendala dokumen paspor dan biaya. Ia butuh bantuan.
Novin Citra Rahayu, saudara Sumiarti mengatakan, keluarga bingung harus menghubungi siapa yang bisa membantu kepulangan Sumiarti.
Perempuan berusia 39 tahun itu lantas menceritakan awal kejadian Sumiarti bisa terbang ke Ghana, saat ditemui wartawan di rumahnya, Jumat 19 Januari 2024.
Sumiarti bukan tenaga kerja wanita (TKW) atau buruh migran. Ia berangkat ke Ghana dengan kesadaran sendiri sejak 2009. Ia menyusul pacarnya bernama Richad Adabo. Pria ini warga negara Ghana.
Sejak Sumiarti berangkat ke luar negeri, ujar Novin, pihak keluarga sudah putus komunikasi. Namun, ia mendadak menghubungi Novin lewat HP.
"Sewaktu terhubung itu, ia selalu menutupi keadaannya di sana," ungkap Novin.
Satu tahun terakhir ini, lanjut Novin, sejak ibunya Sumiarti meninggal dunia, Agustus 2022, saudaranya intens menghubungi dirinya. Namun setiap kali ditanya kondisinya, Sumiarti selalu tertutup.
“Akhir-akhir ini Sumiarti sering telepon dan mengeluhkan ingin segera pulang, tapi terkendala dokumen imigrasinya dan keuangan yang membuatnya kehidupannya nomaden (berpindah-pindah tempat)," tutur Novin.
Saat ini, info yang diperoleh dari Novin dari keterangan Sumiarti saat ngobrol di HP, ia bekerja di sekolah tingkat dasar di Ghana.
Ironisnya, lanjut Novin, sang pacar Richard ketika ditemui Sumiarti di Ghana ternyata statusnya sudah berkeluarga. Ia punya istri dan anak.
Menurut Novin, sebetulnya Sumiarti ingin segera pulang ke Blitar, setelah mengetahui status pacarnya memiliki keluarga.
"Tapi, dia dokumen imigrasi sudah habis masa berlakunya. Kondisinya sebagai guru bahasa Inggris tidak kunjungi dibayar," beber Novin lagi.
Sumiarti melalui sambungan telepon, lanjut Novin, sudah berusaha menghubungi kedutaan negara Indonesia. "Dia bilang harus melewati dua negara kecil di Afrika sehingga sampai saat ini pembaharuan dokumen paspornya yang sudah habis masa berlakunya tak kunjung diurus," sambung dia.
Namun, Novin tidak memberikan keterangan sewaktu berangkat ke Ghana melalui agen TKI atau menggunakan visa kunjung turis.
Sebelumnya, menurut Novin, saudaranya pernah menjadi pekerja migran di Taiwan sampai tahun 2004. Saat itu, ia sudah bercerita punya pacar orang Ghana.
"Kondisinya memprihatinkan. Ia minta kiriman uang untuk menyambung hidupnya. Ia pesan ke saya untuk ditransfer sejumlah uang. Berapa pun yang saya kirimkan sangat berarti," terang Novin.
Seminggu terakhir ini, Novin mengaku ditelepon oleh Sumiarti, agar bisa menghubungi kementerian terkait demi membantu kepulangannya ke kampung halaman.
"Dia ketakutan dicari petugas imigrasi sana," imbuh Novin.
Novin sendiri bingung harus meminta bantuan ke mana, agar Sumiarti bisa segera dipulangkan ke Blitar. Ia pun berharap pemerintah bisa membantu proses pemulangan saudaranya.
"Inginnya Sumiarti kembali ke Indonesia lagi," pintanya.