Sumenep Tuan Rumah Festival Keraton dan Masyarakat Adat ASEAN ke V
Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, ditunjuk menjadi tuan rumah Festival Keraton dan Masyarakat Adat ASEAN (FKMA) ke V. Even yang diinisiasi Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) dan didukung Kementerian Pariwisata, akan digelar 27-31 Oktober 2018.
Sebelumnya, FKMA I Tahun 2007 berlangsung di Denpasar. Kegiatan ini berlanjut Tahun 2010 di Lombok. Sedangkan Kendari dipilih menjadi tuan rumah FKMA III Tahun 2014. Tahun 2017 lalu, Bandung dipercaya menggelar FKMA IV.
Sementara FKMA ke V, dilaunching di Balairung Soesilo Sudarman, Kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, Selasa (20/2). Kegiatan ini dihadiri 30 perwakilan keraton dan kerajaan anggota FSKN. Hadir juga duta besar negara sahabat dari Asia Tenggara.
Pemilihan Sumenep ini bukan tanpa alasan. Menurut Ketua Umum FSKN PRA Arief Natadiningrat, Sumenep dipilih karena memiliki Keraton yang masih utuh.
“Keraton Sumenep, merupakan satu-satu keraton yang masih lestari dan utuh. Baik dari mebel, batik, pusat keris, hingga kulinernya,” kata Arief saat Launching FKMA, di Balairung Soesilo Sudarman, Kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, Selasa (20/2).
Dijelaskannya, FKMA V akan didahului dengan kegiatan roadshow di lima keraton. Yaitu Solo, Medan, Mempawah, Ternate, dan Denpasar. Saat acara puncak, Presiden Joko Widodo diharapkan bisa hadir.
“Pak Presiden Jokowi sangat mendukung sekali kegiatan ini. Kita berharap beliau bisa hadir untuk membuka secara langsung FKMA kali ini,” katanya.
Sementara Bupati Sumenep A. Busyro Karim, menyatakan siap menjadi tuan rumah acara puncak FKMA V. Sumenep juga sangat siap menyambut para wisatawan.
Menurut Busyro, Kabupaten Sumenep memiliki 18 hotel yang mampu menampung ribuan wisatawan.
“Dalam tiga bulan, akan ada tambahan 2 hotel di Sumenep. Sehingga, kami siap menjadi tuan rumah. Tidak hanya itu, para wisatawan juga bisa menginap di Gili Iyang. Tempat yang memiliki oksigen terbersih nomer dua di dunia. Jadi, silahkan ke Sumenep,” ajak A. Busyro Karim.
Bupati ke-15 Sumenep itu menambahkan, para tamu dan wisatawan akan dijamu dengan baik. Caranya, melalui penyajian atraksi kesenian, benda keraton, situs, kuliner, dan kunjungan ke objek wisata.
Selain tuan rumah, para keraton dan kesultanan yang diundang akan menyajikan budaya dan kesenian masing-masing. Dalam rangkaian acara tersebut, juga diselenggarakan seminar.
Ada juga serta kegiatan musyawarah anggota FSKN. Hingga saat ini, FSKN telah memiliki anggota sebanyak 58 keraton/kesultanan dan 196 pemangku adat.
“Musyawarah tersebut akan kita gunakan sebagai tempat koordinasi. Juga tempat sharing dan input dari anggota, untuk kemajuan FKSN,” kata A. Busyro Karim.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya yang diwakili Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan, Riwud Mujirahayu, mengapresiasi penyelenggaraan FKMA V di Sumenep.
Sebab, hal itu dapat meningkatkan peran dan fungsi keraton sebagai warisan budaya bangsa. Serta turut meningkatkan perekonomian daerah. Terutama dari sisi pariwisata.
“Keraton sebagai warisan budaya bangsa, menjadi aset pariwisata. Sehingga, kegiatan FKMA tidak lepas dari kegiatan kepariwisataan,” tuturnya.
Menurut Riwud, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut gembira rencana FKMA V. Karena, penguatan cultural value dari Keraton Sumenep, akan memberikan dampak terhadap commercial value.
"Sumenep itu sudah kuat di budaya. Sudah tidak perlu diragukan lagi atraksi dari sisi ini. Tetapi, budaya saja tidak cukup. Harus ditemukan commercial value-nya. Sehingga, menghasilkan kombinasi yang serasi. Hal ini akan menjadikan Sumenep sebagai salah satu destinasi yang baik," ucapnya.(*)