Sumber Sentong Probolinggo Diwarnai Timbunan Sampah
Keberadaan Sumber Sentong di Kelurahan Jrebeng Wetan, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo semakin memprihatinkan. Selain tidak terurus, di dekat objek wisata air itu kini menjadi tempat pembuangan sampah.
Tidak hanya warga sekitar Sumber Sentong yang terganggu tumpukan sampah rumah tangga tersebut. Pengguna jalan terpaksa menutup hidung karena bau busuk dari timbunan sampah yang membusuk.
Keberadaan tumpukan sampah juga dikhawatirkan merusak sumber air di belahan selatan Kota Probolinggo. Sebab di musim penghujan seperti sekarang, timbunan sampah itu diguyur hujan dan airnya mengalir ke Sumber Sentong.
"Ini akibat Sumber Sentong tidak terurus lagi. Saya sudah lepas tangan," kata Ketua Paguyuban Mancing Sumber Sentong (Massen), Edi Sunarko, Rabu, 19 Maret 2025.
Padahal dulu, Sumber Sentong menjadi sasaran warga yang hobi memancing. Beragam ikan seperti, nilai, tawes, dan mujaer bisa dipancing setiap waktu.
Selain ikan-ikan yang bebas ditangkap di danau, Massen bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Jrebeng Wetan membudidayakan ribuan ikan nila untuk terapi pijat ikan (fish spa) di jaring apung. Di luar negeri fish spa menggunakan Gurra rufa, spesies ikan tidak bergigi.
"Di Sumber Sentong, kami menggunakan ribuan ikan nila untuk fish spa," ujar Edi.
Dulu, Sumber Sentong juga dilengkapi perahu tambang dan "perahu bebek" bagi wisatawan. "Tetapi itu dulu, sekarang Sumber Sentong sudah horor, apalagi ada timbunan sampah," tambah Edi.
Danau seluas sekitar 4 hektare itu kini sepi dari pengunjung. "Saya biasanya kalau gowes pagi melintasi jalan di sisi utara Sumber Sentong. Sekarang malas, sampah berserakan di Sumber Sentong, baunya busuk menyengat," ujar Suyono, warga Kedungasem, Kota Probolinggo.
Dikonfirmasi terpisah terkait keberadaan sampah di dekat Sumber Sentong, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Retno Wandansari mengaku, serba repot. Sebab, lahan yang menjadi timbunan sampah itu bukan milik Pemkot Probolinggo.
"Tempat pembuangan sampah di dekat Sumber Sentong itu milik perorangan, " katanya kepada wartawan.
Diduga pemilik tanah sengaja menimbun tanahnya dengan sampah.
Advertisement