Sumba Timur dan Tegal Alami Kekeringan Ekstrim
Kekeringan dan krisis air bersih akibat kemarau panjang dilaporkan mulai melanda belasan desa di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sumba Timur, Martina D. Jera, Jumat 19 Juli 2019 mengakui ada 15 desa di wilayah itu yang mulai mengalami krisis air bersih.
"Sementara ini ada 15 desa yang tersebar di enam kecamatan yang mulai mengalami kesulitan air bersih," katanya.
Mengenai penanganan, dia mengatakan, dalam beberapa hari terakhir ini pihaknya mulai melakukan penyaluran air bersih ke desa-desa, yang mengalami kesulitan air bersih dengan menggunakan mobil tanki.
Pada Rabu, 17 Juli 2019 misalnya, pihaknya melakukan dropping air bersih ke Desa Palindi Tana Barat, Kecamatan Kanatang dan Desa Pambotanjara, Kecamatan Kota Waingapu.
Menurut dia, pelayanan air besih tidak bisa dilakukan secara maksimal karena hanya ada satu mobil tanki, sementara titik-titik yang terdampak jaraknya jauh-jauh.
"Satu hari kami hanya bisa melayani paling banyak dua desa, karena lokasinya jauh-jauh. Mobil tanki juga hanya satu unit," katanya menambahkan.
Dia berharap, ada kependulian dari BPBD-BPBD untuk membantu penambahan mobil tanki, agar pelayanan air bersih dapat dilakukan secara maksimal.
Sementara itu di Tegal, lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyalurkan air bersih untuk kawasan kekeringan di beberapa tempat di Kecamatan Suradadi, Tegal.
"ACT Jateng sampai saat ini juga terus mendistribusikan air bersih untuk mengurangi dampak kekeringan," kata anggota tim ACT Jawa Tengah Giyanto dalam keterangan tertulisnya.
Dia mengatakan musim kemarau tahun ini datang lebih cepat sehingga banyak warga yang mulai terdampak kekeringan. Kesulitan air bersih tersebut sudah terjadi paling tidak dalam satu bulan terakhir.
Giyanto mengatakan dalam kegiatan sosial itu ACT bermitra dengan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Tegal mendistribusikan 14 ribu liter air bersih. Terdapat dua dukuh di Desa Harjasari, Kecamatan Suradadi, Tegal, yang menjadi sasaran pendistribusian.