Sultan: Jogja Tidak Lockdown tapi Berlakukan Lampah Ratri
Raja Keraton sekaligus Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan sapa aruh atau pidato saan raja terkait pandemi virus Corona. Dari sejumlah pesan yang ada di dalam sapa aruh, Sultan memastikan tidak ada lockdown di Yogyakarta.
"Ini strategi mitigasi non bencana alam, DIY hingga saat ini belum menerapkan lockdown," ujar Sultan di kompleks Kepatihan DIY, Senin, 23 Maret 2020.
Menurut Sultan, yang dilakukan di Yogyakarta saat ini adalah calm down dengan kebijakan yang slow down sehingga warga Yogyakarta bisa menenangkan batin dan menguatkan kepercayaan diri untuk selalu eling lan waspada atau selalu ingat dan menjaga kewaspadaan.
"Eling atas Sang Maha Pencipta dengan laku spiritual lampah ratri (berdiam diri), serta memperbanyak zikir malam mohon pengampunan dan pengayomannya," ujar Sultan.
Dengan kebijakan slow down, Sultan berharap merebaknya pandemi Corona bisa diperhambat. "Caranya dengan reresik diri (membersihkan diri) serta menjaga lingkungan sendiri-sendiri. Jika merasa kurang sehat segera mengisolasi diri pribadi selama 14 hari sama dengan masa inkubasi penyakitnya," ujarnya.
Selain itu, Sultan juga mengimbau masyarakat Yogyakarta selalu menjaga diri, menjaga keluarga, serta persaudaraan sesama. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menjaga jarak aman dan sedapat mungkin menghindari keramaian.
"Kita bisa jadi merasa sehat, tapi sesungguhnya tidak ada yang bisa memastikan bahwa kita benar-benar sehat. Bisa jadi kita yang membawa bibit penyakit itu," kata Sultan.
"Pesan saya, waspadalah dan berhati-hatilah saudara-saudaraku. Doaku buat seluruh warga, sehat, sehat, sehat. Semoga Gusti Allah berkenan meridhainya. Amin," ujarnya.
Advertisement