Sulitnya Migor Curah Bikin IKM di Mojokerto Buka Tutup Usaha
Pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di Mojokerto mengeluhkan sulitnya menemukan minyak goreng (migor) curah di pasaran. Sulitnya mencari migor curah sebagian pelaku UKM terpaksa menutup sementara usahanya.
Bahkan kalau pun ada harga migor curah masih tinggi dari satuan harga yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp 18 ribu per kilo.
Dampak sulitnya migor curah sangat dirasakan Kholimah 55 tahun, pelaku IKM asal Desa Sumber Kembar, Kecamatan Pacet, Mojokerto. Perempuan penjual keripik singkong ini biasanya menggunakan migor curah berkisar 50 kilo per hari untuk sekali produksi.
"Saya sehari habisnya 50 kilo, tapi sudah lama tidak produksi. Sudah setahun harga Rp18 ribu (migor curah) tidak dapat untung lebih baik berhenti tidak menggoreng," kata Kholimah kepada wartawan, di Pasar Raya Mojosari, Selasa 8 Maret 2022.
Sudah tiga tahun lamanya usaha penggorengan keripik milik Kholimah macet. Dari sejak awal pandemi Covid-19 usahanya mengalami penurunan omset lantaran banyak tempat wisata yang tutup.
Namun usaha Kholimah mulai berkembang kembali beberapa bulan terakhir. Dan akhirnya kembali macet lagi setelah harga migor melambung tinggi dan langka.
"Sebelum harga minyak melambung sudah macet karena Covid-19, baru bangkit minyak mahal segini. Ini sudah satu bulan tidak pernah goreng, minyak Rp18 ribu kan tidak bisa jual lagi. Tapi sekarang sudah tidak ada meskipun harga segitu," ujarnya.
Usaha keripik singkong milik Kholimah dulunya bisa memproduksi 70 ton dalam satu hari. Keripik yang di produksi biasanya dikirim ke luar daerah seperti, Tuban, Madura, Malang dan juga wilayah Mojokerto sendiri.
Kholimah baru bisa bernafas lega setelah Pemerintah Kabupaten Mojokerto memfasilitasi distribusi migor curah bagi pedagang pasar Industri Kecil Menengah (IKM) makanan di Pasar Raya Mojosari, Selasa 8 Maret 2022.
Meskipun hanya mendapatkan jatah 100 kilo migor curah, ia sangat bersyukur walaupun uang yang digunakan harus meminjam untuk membeli.
"Harapannya bisa kembali normal seperti dulu lagi. Masak tidak kerja lagi," tandasnya.
Advertisement