Sulitnya Cari Nafkah di Bungurasih Jelang Larangan Mudik
Menjelang pelarangan mudik Lebaran Idul Fitri 1442, situasi Terminal Purabaya Surabaya alias Terminal Bungurasih masih terpantau sepi penumpang. Hal tersebut pun mempengaruhi pendapatan masyarakat yang bergantung di sana.
Berdasarkan pantauan Ngopibareng.id, beberapa tempat parkir yang tersedia di sisi jalan arah pintu masuk bis, terpantau lenggang. Hanya terlihat puluhan sepeda motor saja yang ditinggal para pemiliknya.
“Sepi banget, kalau dulu sebelum pandemi (Covid-19) ini ya, bisa sampe penuh (sepeda motor di sini). Sekarang melompong,” kata Marshel, salah satu karyawan tempat parkir setempat, Rabu, 5 Mei 2021.
Menjelang Idul Fitri, menurut Marshel, biasanya menjadi waktu bagi para tukang parkir untuk panen rezeki. Mereka bisa mendapatkan uang yang banyak dari lahan parkir. Namun, pemerintah melarang perjalanan bagi pemudik membuat penghasila mereka akhirnya terpotong.
“Biasanya tempat parkir saya ini seminggu bisa stor Rp 3 juta, tapi sekarang, Rp 1 juta saja engap-engapan. Gaji saya juga terpotong. Ini tempat parkir lain sudah mulai tutup,” jelasnya.
Beranjak dari sana, ketika memasuki area kedatangang, hanya terlihat segelintir penumpang yang berlalu lalang. Hal tersebut membuat beberapa kernet bis yang biasa menawarkan perjalanan, terlihat lesu.
Salah satu kernet bus Harapan Jaya, Fendi mengatakan jika mudik tahun 2021 ini sangat sepi. Hal tersebut pun berdampak sangat besar pada penghasilan yang biasa dia dapat selama menjelang Lebaran.
“Kalau penghasilan yang terpotong, ya banyak. Kalau biasanha h-7 sampai h+7 Lebaran, sehari kita (kernet) bisa dapat Rp3 juta. Sekarang ya gini, bisa dilihat sendiri sepinya,” kata Fendi.
Ketika disinggung mengenai penyekatan, Fendi terlihat kecewa. Pasalnya, dirinya akhirnya terpaksa harus libur, pada momen yang biasanya dapat menghasilkan banyak uang tersebut.
“Besok sudah libur saya. Maunya sih nekat, tapi ya gimana, dari pada di suruh putar balik. Mending saya ngarit (cari rumput) di Madura sana. Nanti habis buka saya pulang, terus ngarit, biari gitu saja,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah mempertegas larangan mudik yang telah disampaikan beberapa waktu lalu oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi.
Kementerian Perhubungan, yang dalam hal ini bertindak selaku salah satu kementerian yang bertanggung jawab terhadap hal itu, secara konsisten akan menindaklanjuti kebijakan tersebut.
Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, saat menyampaikan keterangan pers bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 7 April 2021.
"Menko PMK sudah mengeluarkan dan menetapkan mudik lebaran dilarang dari tanggal 6-17 Mei 2021. Oleh karenanya, Kementerian Perhubungan secara konsisten akan menindaklanjuti secara lebih detail," katanya.