Sulit Mencari Kerja Kevin Lulus SLB Pilih Belajar Beternak Sapi
Keterbatasan berkomunikasi yang dialami Kevin Dhiya'Ulhaq Firmansya sejak kecil, tidak membuat pemuda berusia 22 tahun itu putus asa. Keterbatasan itu justru memotivasi dirinya bangkit, untuk membuktikan bahwa sebagai tuna wicara yang bukan penghalang.
Setelah menamatkan pendidikan jenjang SMA di SLB Kurniasih Ngoro Kabupaten Jombang, Kevin merintis wira usaha sebagai peternak sapi. Dengan beternak sapi ini berharap bisa membuka lapangan kerja untuk teman senasib. Setiap hari beberapa teman seangkatan di SLB Kurniasih berkumpul di peternakannya. Dusun Bakalan, Desa Pulorejo, Kecamatan Ngoro Kabupaten, Jombang.
Mereka saling mensuport, terkadang ikut membantu mengolah dan menyiapkan pakan untuk pagi sore dan pada malam hari. "Teman-teman saya senang melihat sapi," kata Kevin sambil menyiapkan sarapan untuk sapinya.
Ia bercerita, pada Idul Kurban kemarin sapinya terjual enam ekor. "Laku enam ekor saya senang," kata Kevin dengan ekspresi ceria. Kevin merintis wirausaha sebagai peternak sapi mulai Maret 2023 dengan mendatangkan beberapa sapi jawa dan limosin dari Tulungagung.
Sapi yang baru digemukkan beberapa bulan itu ternyata ada yang berminat untuk disembelih pada hara kurban. Karena harganya cocok, enam ekor sapi itu dilepasnya.
Sekarang di kandang berkapasitas 50 ekor sapi itu tersisa sembilan ekor sapi jenis limosin untuk digemukkan. Targetnya bisa mencapai 750 kg sampai 1 ton.
Penggemar sepak bola itu menunjukkan kesungguhan dan tanggung jawabnya sebagai peternak pemula.
Pagi selepas salat subuh ia harus meramu pakan untuk sarapan pagi ternaknya. Kevin memberi makan sapinya dengan pelet dicampur dengan ampas tahu, dan rumput yang sudah digiling. Selain itu juga diberi obat-obatan untuk mencegah penyakit dan agar kualitas dagingnya berkualitas.
Waktu ngopibareng.id berkunjung, Kevin tampak bahagia sebagai peternak. Karena masih pemula, putra semata wayang pasangan Heru Widanarko dengan Erma Rahmawat, menghabiskan sisa waktunya membaca buku peternak sapi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) serta literatur yang lain.
"Setelah lulus SMA saya sempat berpikir ingin kuliah, niat itu saya urungkan, saya ingin membuka usaha supaya bisa membuka lapangan kerja bagi teman penyandang tunawicara, yang selama ini kesulitan mendapat pekerjaan," kata Kevin.
Pada 13 Juli 2023 nanti, Kevin akan menikah dengan Sindy, kakak kelas di SLB Kurniasih Ngoro Jombang. Sedang resepsinya akan digelar 7 Agustus 2023. "Doakan semoga semuanya berjalan lancar dan barokah," katanya sambil membersihkan sapinya.
Didukung Orang Tua
Melihat Kevin menyukai menjadi peternak ayahnya, Heru langsung membuatkan kandang permanen berukuran sekitar 15x60 meter, yang mampu menampung 50 ekor sapi.
Dilengkapi mesin giling rumput, sedang mencari lahan untuk menanam rumput gajah. "Program kami ke depan selain penggemukan juga breeding untuk sapi jenis unggul," kata Heru.
Heru bersama Kevin sudah mendalami beberapa jenis sapi yang dipelihara di Indonesia seperti brahman, simental, limosin, brahman cross, dan ongole. Tapi untuk sementara ini pilihannya jatuh pada sapi limosin dan simental.
Alasannya sudah dikenal. Ia mengambil contoh sapi kurban presiden dan wakil presiden, sebagian besar sapi limosin dengan berat 1 ton lebih. "Semoga usaha anak-anak yang memiliki keterbatasan ini lancar dan barokah, bermanfaat bagi dirinya dan teman temannya," ujar Heru.
Alumnus Universitas Negeri Jember itu tak segan-segan membantu anaknya menyapu kandang. "Baru tahap belajar perlu pendampingan dan suport dari orang tua" ujar Heru.
Advertisement