Sulap Lahan Tidur di Cepu Menjadi Tempat Tanaman Langka
Lahan tidur milik Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) Kementerian ESDM bakal diubah menjadi tempat bertumbuhnya puluhan tanaman langka. Merupakan kerja sama antara PPSDM Migas dengan Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Provinsi Jawa Tengah Wilayah 1 Blora.
Penanaman pohon dilakukan hari ini, Selasa, 27 Desember 2022. Di lahan seluas 1,6 hektare yang berada di wilayah Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah itu terdapat 200 pohon dari 97 jenis spesies tanaman. Yang ditanam dalam pencanangan Pembuatan Taman Keanekaragaman Hayati atau Arboretum Tanaman Langka tersebut.
Koordinator Sarana Teknik PPSDM Migas, Yuswono, menyampaikan, latar belakang kerja sama ini, karena sebelumnya PPSDM Migas ada program pengembangan lahan hijau.
Menurut dia, ini, gayung bersambut dengan Cabang Dinas Kehutanan. Sebelumnya PPSDM Migas sudah ada penanaman pohon Jati, buah-buahan dan sebagainya.
"Ini kelanjutannya mengembangkan lahan hijau. Kami kembangkan Arboretum atau tanaman langka ini," kata Yuswono.
Sementara itu, Penyuluh Kehutanan CDK Provinsi Jawa Tengah Wilayah 1 Blora, Anang Dwiyanto, tanaman langka yang dicanangkan itu sebanyak 91 spesies berasal dari Universitas Gajah Mada (UGM). Sebanyak enam jenis dari kantor CDK.
"Setiap spesies bisa ada empat sampai lima batang pohon," jelas Anang.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pola kerja sama yang dijalani lebih ke arah penyelamatan Plasma Nutfah-nya. Kemudian, kata Anang, dukungan untuk kementerian ESDM dalam program Zero Emission di tahun 2060.
"Kami kolaborasi. Karena dalam pekerjaan ini tidak bisa sendiri-sendiri. Ke depan, akan sampai 120 jenis spesies lebih yang akan ditanam," tandasnya.
Dalam perawatan tanaman tersebut tidak lepas dari peran pendampingan UGM. Selain menyediakan jenis spesies tanaman. "Masih ada jenis lain. Dan harapannya bisa berkembang. Karena areanya cukup luas," ujar Tenaga Ahli dari UGM Nunuk Supriyanto.
Dia berharap, nantinya pencanangan itu bisa berhasil dan bisa menjadi jujugan. Bagi kalangan yang ingin belajar tanaman langka.