Sulam Alis yang Digemari, Ini Proses dan Efek Sampingnya
Sulam alis tengah menjadi tren kecantikan yang banyak digemari. Tak hanya wanita, kaum pria pun mulai mencoba tren ini agar penampilan lebih menarik.
Dengan sulam, bentuk alis yang kurang sempurna bisa diperbaiki sesuai karakter wajah sehingga tidak perlu repot-repot lagi membentuk alis dengan pensil yang tentu membutuhkan waktu yang tidak sedikit.
Menurut pakar sulam alis dari Ali Tattoo Sulam, membuat sulam alis harus sesuai dengan karakter wajah seseorang sehingga kualitas alis terbaik dapat terlihat jelas.
"Yang berkualitas itu adalah kita bisa sesuaikan dengan warna kulit dan bisa dicocokkan dengan bentuk wajah. Jadi, bukan karena ikuti tren tapi disesuaikan dengan karakter bentuk wajahnya," kata Ali, pemilik Ali Tattoo Sulam yang sudah mempelajari teknik sulam tato secara otodidak selama 20 tahun.
Mengutip situs The Society of Permanent Cosmetic Professionals, tidak seperti tato alis yang menembus lapisan kulit yang dalam, sulam alis hanya memengaruhi lapisan terluar kulit, yakni epidermis. Itu sebabnya hasil sulam umumnya hanya bertahan hingga dua tahun dengan touch-up rutin.
Bagaimana Prosedur Menyulam Alis
Sulam alis merupakan salah satu prosedur kosmetik untuk mengisi alis dengan melakukan penanaman pigmen berwarna. Pigmen tersebut memiliki tekstur yang menyerupai rambut asli dan dipasang mengikuti jalur pertumbuhan rambut asli, alias feathering.
Untuk melakukan teknik feathering, Anda sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu kepada teknisi agar mendapatkan pigmen warna yang senada dengan warna rambut alis asli Anda. Dengan begitu, prosedur sulam akan menghasilkan bentuk alis baru yang terlihat lebih alami.
Berbeda dengan tato alis, prosedur sulam alis yang dilakukan dengan menembus lapisan kulit yang dalam. Sulam alis hanya akan memengaruhi lapisan terluar kulit yakni epidermis. Itulah sebabnya mengapa hasil sulam alis umumnya hanya bertahan hingga dua tahun dengan touch-up rutin. Sulam alis juga memiliki jenis, yakni:
- Permanen
Sulam alis dikatakan permanen jika masuk ke dalam lapisan kulit yang dalam seperti tato, meskipun tidak sedalam tato.
- Tidak permanen
Sulam alis yang tidak permanen saat tinta hanya masuk ke lapisan epidermis, maka hasilnya tidak bertahan lama dan hanya terbentuk selama 2 tahun saja.
Cara Merawat Setelah Sulam Alis
Perawatan setelah sulam alis sangat penting dilakukan untuk menjaga agar hasil alis tetap baik dan tentunya tidak menimbulkan efek samping, di antaranya:
1. Oleskan minyak kelapa ke alis dua kali sehari sampai pulih.
2. Jaga alis agar tetap bersih dan kering.
3. Jangan gunakan make-up pada alis selama seminggu.
4. Kurangi aktivitas fisik berlebih dan udara panas agar alis tak berkeringat.
5. Hindari matahari langsung.
Risiko Melakukan Sulam Alis
Sulam alis juga memiliki risiko yang dapat memicu masalah kesehatan, seperti berikut:
1. Rasa sakit
Melakukan prosedur sulam alis akan memakan waktu yang relatif singkat, lebih kurang selama dua jam. Selama itu pula, rasa sakit harus ditahan. Pasalnya, proses penggambaran alis ini menggunakan pena yang berujung silet yang berisi tinta, yang akan ditanamkan pada lapisan epidermis kulit. Meskipun proses sulam alis telah menggunakan anastesi sebelumnya, tetapi rasa sakit masih sangat terasa.
2. Rusaknya lapisan epidermis kulit
Tinta semi permanen yang ditanamkan pada lapisan epidermis kulit ini akan terserap masuk. Proses menggambarnya pun akan menggunakan teknik sayatan. Masuknya benda asing, seperti silet ke dalam lapisan epidermis kulit ini akan memicu rasa sakit yang berakibat pada terhambatnya proses peredaran darah.
3. Iritasi kulit
Proses menggambar rambut alis dengan menggunakan teknik menyayat dan memasukkan tinta ke dalam lapisan kulit epidermis akan memicu terjadinya iritasi pada jenis kulit sensitif. Kulit akan memerah, terasa panas, bahkan perih.
4. Menghambat pertumbuhan rambut alis
Masuknya tinta sulam alis ke dalam lapisan epidermis dan pori-pori akan mengganggu pertumbuhan rambut alis. Bahkan, kerontokan rambut pada alis kerap terjadi setelah seseorang menjalani prosedur sulam alis.
5. Infeksi
Tak hanya itu, sulam alis juga bisa menyebabkan terjadinya infeksi akibat luka setelah prosedur sulam alis dilakukan. Apabila dikerjakan di tempat yang kurang bersih atau bukan oleh tenaga ahli, alat-alat yang digunakan untuk membuat sulam alis mungkin saja tidak disterilisasi dengan baik, sehingga dapat menyebabkan infeksi, misalnya hepatitis dan HIV/AIDS.