Sepak Bola Jawa Timur Sukses Rebut Kembali Emas PON
Tim Sepak Bola Jawa Timur berhasil mengukir kembali sejarah dengan meraih medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara. Emas ini terakhir diraih pada PON XVII 2008 Kalimantan Timur.
Kini, di babak final Jatim sukses mengalahkan Jawa Barat dengan skor 1-0 di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Rabu 18 September 2024 malam. Gol semata wayang Jatim dicetak oleh Rano Jutati melalui titik penalti di menit ke-74.
Keberhasilan ini cukup mengejutkan, pasalnya tim terhitung baru intens melakukan persiapan hanya dalam waktu dua bulan. Waktu tersebut lebih pendek dibanding daerah lain yang sudah lama bahkan sebelum babak kualifikasi PON.
Dengan waktu yang relatif singkat, Fakhri cukup kesulitan dengan berbagai dinamika yang ada. Salah satunya ditinggal enam pemain yang memilih bergabung dengan klub Liga 1 maupun Liga 2.
"Ini bisa kami dapatkan ketika semua punya komitmen yang kuat, bahwa apapun yang terjadi tetap harus berusaha seoptimal mungkin untuk meraih medali emas itu," kata Fakhri usai pertandingan.
Karena itu, ia mengaku bangga apa yang diperlihatkan oleh tim official dan pemain sejak awal hingga meraih medali emas ini. "Saya kira mereka layak mendapatkan ini," ujarnya.
Melihat potensi yang ada, mantan Pelatih Timnas U-16 Indonesia itu mengaku masih banyak pemain-pemain potensial yang bisa diasah untuk menjadi pemain kebanggaan Indonesia ke depan.
"Ini kemarin saya melihat persoalan ketika kami minta pemain Liga 3 kami mendapat kurang banyak karena ada yang masuk Liga 3 Nasional. Sehingga ketika seleksi belum sepenuhnya. Jadi di luar pemain ini ada beberapa pemain bagus," pungkasnya.
Jalannya Pertandingan
Pertandingan final Jatim melawan Jabar berlangsung Selasa malam, 18 September 2024. Membuka babak pertama, pertandingan berjalan dengan tempo yang lambat. Di mana, kedua tim begitu sabar dalam memainkan bola untuk melakukan serangan. Tampak, bola lebih banyak mengalir di sisi tengah dan belakang kedua tim.
Percobaan serangan yang dibangun pun selalu mampu dikandaskan oleh pemain-pemain bertahan kedua tim.
Beberapa saat permainan Jabar justru lebih banyak mendominasi permainan. Pasukan biru justru mampu merepotkan barisan pertahanan Jatim dengan umpan-umpan terobosan memanfaatkan kecepatan pemainnya.
Namun, dengan kesigapan Yoga Wahyu dan kawan-kawan membuat gawang Jatim masih aman.
Jatim sesekali mencoba membangun serangan namun selalu mudah patah di kaki pemain Jabar. Hingga babak pertama usai skor tetap imbang 0-0.
Membuka babak kedua, dominasi permainan masih dipegang oleh Jawa Barat. Serangan demi serangan terus dilancarkan, namun setiap serangan tersebut juga selalu mudah diantisipasi bek maupun kiper Jatim.
Jatim masih menemui kebuntuan untuk bisa menembus pertahanan lawan. Wigi Pratama sebagai striker pun harus banyak turun mengambil bola dari lini tengah karena minimnya umpan-umpan yang pas.
Beberapa kali pemain-pemain Jatim terpaksa melakukan percobaan tembakan jarak jauh. Namun, beberapa percobaan masih tak menemui sasaran.
Petaka datang kepada Jabar di menit ke-63 setelah pemainnya Abdan Hanif diusir keluar lapangan setelah menerima kartu kuning kedua akibat pelanggaran yang ia lakukan kepada pemain Jatim.
Keunggulan pemain membuat Jatim perlahan tapi pasti mulai mendominasi permainan. Berkali-kali pemain-pemain Jatim merepotkan barisan pertahanan Jabar.
Hingga akhirnya hadiah penalti pun diberikan kepada Jatim setelah kiper Jabar Sujarmin dianggap melanggar Achmad Dwi Firmansyah di kotak penalti pada menit ke-73. Rano Jutati yang ditunjuk sebagai eksekutor berhasil menjalankan tugasnya dengan baik dan membawa Jatim unggul 1-0.
Gol tersebut membuat motivasi Jatim bertambah. Serangan demi serangan terus dilakukan namun masih saja menemui kebuntuan karena rapatnya pertahanan Jabar tak ada tambahan gol.
Sayang di akhir babak, kemenangan Jatim sedikit tercoreng dengan kartu kuning kedua yang diterima Wigi Pratama usai protes keras kepada wasit. Namun, demikian hal tersebut tak mengubah papan skor. Jatim pun menang dengan skor 1-0.
Advertisement