Yuk, Intip Pameran Benda Kuno di Ciputra World Surabaya
Puluhan pengunjung sekitar pukul 14.15 WIB, tampak berkeliling dari stan satu ke stan lainnya. Itulah stand pameran benda kuno yang sedang berlangsung di Ciputra World Surabaya.
Ada yang melihat-lihat koleksi, bertanya-tanya hingga memboyong pulang barang yang telah diincar. Mereka tidak hanya penggemar benda antik, tapi juga pengunjung Ciputra World Surabaya pada umumnya.
Mereka tak sendiri. Ada yang ditemani orang spesial. Mulai dari teman, saudara, hingga keluarga besar. Kendati menggunakan masker, mereka sangat antusias. Mereka tak kenal lelah mengitari gerai di void atrium Ciputra World Surabaya (CWS).
Beralaskan karpet abu-abu, di atrium yang ukurannya kurang lebih seluas lapangan bola itu tampak mewah. Ratusan barang antik dan jadul (zaman dulu) berjajar terbentang memberi kesan glamour nan nostalgia.
Kesan kuno tapi mewah seakan membuat siapa pun yang datang hanyut terbawa kesan masa lampau. Bukan untuk pajangan saja, barang yang tertata rapi ini bisa dibeli lo.
Citra World Surabaya menggandeng Surabaya Vintage Community (SVC) dengan mengusung tema Soerabaia Heritage: Festival Hobikoe. Pengunjung bisa melirik benda antik seperti piring keramik Eropa, uang kuno, piringan hitam Jepang, dan masih banyak lainnya.
Selain barang antik, tersedia pula barang zaman dulu. Diantaranya buku pelajaran, komik dan stiker lawas, serta patung khas Bali.
Pameran ini merupakan pameran barang kuno pertama yang digelar setelah pandemi. Tujuan diadakan pameran ini sebagai ajang mewadahi hobi para penggemar barang antik.
“Pameran ini diadakan untuk apresiasi hobi pecinta barang antik. Kami sebelumnya pernah menggelar pameran serupa untuk hobi yang lain. Salah satunya pameran tanaman,” kata Stephana Fevriera, Public Relations and Promotion CWS, Sabtu, 27 Maret 2021.
Riera, begitu sapannya menambahkan, pameran ini digelar mulai 23 Maret hingga 4 April 2021.
Sementara, Ketua SVC, Ali Budiono mengaku senang dengan adanya pameran ini. Pria bermata sipit itu bahkan tak memperdulikan untung rugi yang nantinya didapatkan. Menurutnya, yang terpenting adalah kebersamaannya dengan sesama anggota komunitas.
“Ini pameran pertama yang kami adakan setelah covid-19. Totalnya ada 35 booth lebih. Saya sangat senang bisa kumpul dengan teman-teman. Ada yang dari Jakarta, Bali, Jogjakarta datang semua. Ini sudah setahun kita nggak saling ketemu,” katanya.
Ali membagi barang yang terpajang di stan ke dalam dua kategori, yaitu antik dan jadul. Menurut versinya barang antik adalah benda yang ada sebelum tahun 1960. Sedangkan di atas tahun tersebut adalah barang jadul. Dari 35 booth yang ada, barang tertua dibuat pada tahun 1800-an. Sedangkan yang terbaru merupakan produksi tahun 2000.
Selain Ali, kebahagiaan yang serupa juga dirasakan Hendri Kusuma, pengunjung asli Surabaya. Hendri mendapat informasi pameran melalui pesan WhatsApp dari teman. Tak mau ketinggalan, Hendri yang merupakan pecinta barang antik sejak 20 tahun terakhir langsung menuju CWS.
Usia tua tak lantas menjadi penghalang bagi Hendri bereksplorasi hobinya. Dengan penuh semangat dan jalan sedikit tertunduk dia berhenti di stan batu akik. Bagi pria 70 tahun itu pameran ini seperti menghirup udara segar.
“Saya seneng banget ada pameran ini. Ini seolah refreshing biar nggak terlalu tegang. Saya bosen sudah lama menganggur, nonton televisi, melihat dinding dan perabot,” katanya.
Pria berkacamata itu tak memusingkan apakah nantinya bisa memboyong barang kesukaannya atau tidak. Bagi dia membeli barang antik itu seperti cocok-cocokan. Harus ada rasa sreg dan click.
Senada dengan Hendri, Ndari Puspitasari mengungkapkan senang atas pameran ini. Menurut Ndari, pameran ini adalah sarana untuk menghilangkan penat. Ndari bahkan rela menempuh perjalanan dari Sidoarjo. Ibu satu anak itu tidak sendiri, dia ditemani suami, adik, dan putranya yang berusia 6 tahun.
“Saya tahu pameran ini dari Instagram. Saya gembira ada pameran ini agar bisa jalan-jalan. Saya bosan setahun di rumah terus,” katanya.
Tak seperti Hendri, Ndari berhasil membawa pulang pot unik seharga Rp 400 ribu. Ndari yang merupakan pecinta barang antik sejak kecil mengaku tertarik dengan pot unik yang sudah langka. Ndari pun berharap pameran seperti ini lebih sering diadakan.
Jadi buat Anda yang juga tertarik dengan barang antik dan jadul, yuk segera kunjungi void atrium Ciputra World Surabaya. Ada beragam benda unik tempo dulu yang bisa Anda bawa pulang. Harganya dijamin terjangkau.
Advertisement