Suhu Dingin Ekstrem, Badai Texas Menerjang 20 Meninggal
Badai musim dingin yang melanda Texas, Amerika Serikat (AS) pada beberapa hari belakangan ini, mengakibatkan 20 orang meninggal. Bahkan hingga saat ini wilayah tersebut mengalami pemadaman listrik dan juga kekurangan air.
Menurut situs pelacakan Poweroutage.us, pada Selasa malam saat badai terjadi lebih dari tiga juta pelanggan perumahan, komersial dan industri hidup tanpa listrik di Texas pada Selasa malam. Pemadaman diberlakukan di beberapa daerah untuk menghemat listrik bagi rumah sakit, polisi, dan stasiun pemadam kebakaran.
Sementara hingga saat ini kondisi makin parah karena hampir setengah dari pembangkit listrik tenaga angin di negara bagian itu mati disapu badai.
Layanan Cuaca Nasional (NWS) telah mengeluarkan peringatan badai musim dingin untuk wilayah Texas timur hingga negara bagian Maryland di Pantai Timur.
NWS mengatakan, beberapa wilayah, Texas, Louisiana, Arkansas dan Mississippi akan menghadapi hujan es dan salju tebal. dan badai kemudian akan bergerak ke timur laut.
"Suhu masih akan tetap 20 sampai 35 derajat (Fahrenheit) di bawah normal," kata NWS seperti dikutip dari AFP, Jumat 19 Februari 2021.
Ratusan ribu penduduk kota metropolitan Houston mengalami pemadaman listrik dan kesulitan air. "Tekanan air sangat rendah," kata Wali Kota Houston Sylvester Turner.
Diketahui jika badai musim dingin ini menyebabkan sedikitnya empat tornado, termasuk satu di pesisir North Carolina pada Senin malam yang menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai 10 lainnya. Foto dan video yang disiarkan oleh media AS menunjukkan pohon tumbang, rumah rata dan mobil-mobil hancur.
Seorang warga bernama David Hernandez terpaksa menginap di sebuah gereja di Houston bersama orang-orang yang telah meninggalkan rumah.
"Mobil saya terdampar dan saya mencoba untuk tidur di dalam mobil tapi terlalu dingin," kata Hernandez.
"Cairan di mobil saya benar-benar berubah menjadi es jadi seperti tidur di kotak es. Saya harus datang ke sini, Tidak ada pilihan," tuturnya.