Suhu Capai 14 Derajat di Malang dan Batu, BMKG Jelaskan Sebabnya
Warga Kota dan Kabupaten Malang juga Kota Batu, merasakan suhu dingin yang cukup membuat menggigil, pada malam dan pagi hari. Pada siang hari, meski tak ada hujan, suhu juga terasa cenderung dingin, meski tak ada hujan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda menyebut, suhu terendah untuk Kota dan Kabupaten Malang juga Kota Batu, masing-masing ada di angka 16, 17 dan 14 derajat Celsius.
Sedangkan suhu teratas di tiga wilayah itu, masing-masing mencapai 28, 28 dan 27 derajat Celsius. "Rasanya dingin banget. Kalau tidak pakai jaket, dinginnya membuat menggigil," kata Dina, warga Kedungkandang, Kota Malang.
Penjelasan BMKG
"Suhu dingin ekstrem memang cenderung berpeluang terjadi saat musim kemarau, yakni pada malam hari. Saat musim kemarau, pada siang hari, terik sinar matahari maksimal karena tidak ada tutupan awan. Akibatnya permukaan bumi menerima radiasi yang maksimal," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu, dilansir dari Detik.
Rahayu menerangkan, pada malam bumi melepaskan energi. Karena tak ada awan, maka pada malam hingga dini hari radiasi yang disimpan di permukaan bumi secara maksimal dilepas.
Kondisi itu menyebabkan permukaan bumi mendingin dengan cepat karena kehilangan energi secara maksimal. "Dampaknya adalah suhu minimum atau udara dingin yang ekstrem di malam hingga dini hari," katanya.
Selain itu, suhu dingin di kemarau secara umum juga terjadi karena adanya musim dingin di wilayah Australia. Terdapat pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan masa udara dingin menuju Indonesia, atau lebih dikenal dengan angin monsun Australia.
Angin monsun Australia membawa suhu dingin Australia ke Indonesia, serta menyebabkan kemarau. Ia menyebut, fenomena suhu dingin akan berlangsung hingga Agustus 2023, dan suhu akan menghangat di awal September.