Sudutkan AS dan NATO, Rusia Tegang atas Eskalasi Ukraina
Amerika Serikat dan NATO bertanggung jawab atas memburuknya situasi di Donbass karena penolakan mereka untuk memainkan pengaruhnya di Kiev. Demikian menurut Utusan Tetap Rusia untuk OSCE Alexander Lukashevich kepada negara-negara anggota OSCE pada Kamis 15 April 2021.
"Menurut data saat ini, selama beberapa hari terakhir tidak kurang dari lima pesawat angkut militer AS telah tiba di Ukraina. Mengipasi api ambisi berperang 'pemberang' di Kiev, AS dan NATO tidak melakukan apa-apa untuk mendesak pihak berwenang Ukraina untuk melaksanakan apa yang disetujui Dewan Keamanan PBB dalam Resolusi 2202.
"Dengan melakukan itu, mereka memikul tanggung jawab langsung atas memburuknya situasi dan berlanjutnya kekerasan," katanya pada pertemuan online dewan permanen OSCE, seperti dikutip dari TASS, Jumat 16 April 2021.
Menurut diplomat itu, Rusia sangat prihatin dengan peningkatan latihan unit NATO di dekat Ukraina, "pekerjaan berbagai instruktur dan penasihat langsung di wilayahnya, serta pengiriman peralatan dan senjata ke Ukraina, termasuk teknologi tinggi dan senjata mematikan yang merusak."
Komitmen Rusia pada Solusi Damai di Ukraina
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan pada hari Rabu 14 April 2021, negaranya berkomitmen pada solusi damai dari krisis Ukraina.
Berbicara melalui telepon dengan Anne Linde, Ketua di Kantor Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama (OSCE) dan Menteri Luar Negeri Swedia, Lavrov menekankan bahwa semua pihak harus fokus pada implementasi Perjanjian Minsk.
Perjanjian Minsk ditandatangani pada 2014 dan 2015 untuk menghentikan konflik yang sedang berlangsung antara separatis pro-Rusia dan pemerintahan Kyiv Lavrov menyuarakan keprihatinan atas eskalasi "yang disebabkan oleh pengalihan personel dan senjata Kiev ke jalur kontak", dikutip dari Anadolu Agency, Kamis 15 April 2021.
Dia berharap bahwa "Ketua OSCE Swedia akan melakukan upaya yang diperlukan untuk memastikan bahwa Kiev benar-benar memenuhi kewajibannya untuk menyelesaikan konflik".
Dia juga mendesak Misi Pemantauan Khusus OSCE ke Ukraina untuk meningkatkan upaya pada "pemantauan yang tidak bias" atas situasi dan lebih memperhatikan fakta kematian warga sipil dan penghancuran infrastruktur sipil.
Konflik di tenggara Ukraina telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Kiev dan separatis saling menuduh melanggar gencatan senjata. Ukraina juga menuduh Rusia mengirim pasukan ke perbatasan, sementara Moskow mengatakan tindakannya sebagai tanggapan atas "tindakan provokatif Kiev."
Advertisement