Sudan Bergolak, 5 Demonstran Anti-Militer Tewas Ditembak
Komite kedokteran, melaporkan kematian 5 orang demonstran anti militer di Omdurman, Sudan. Empat dari lima demonstran tersebut tewas karena tembakan peluru tajam sementara satu korban tewas yang lain meninggal lemas akibat menghirup gas air mata.
Pasukan keamanan menyerbu Rumah Sakit Al-Arbaeen di Omdurman, Sudan selama demonstrasi. Sumber dari kalangan para medis mengatakan jika pasukan keamanan menangkap seseorang demonstran di dalam rumah sakit. Demikian dilaporkan Al-Jazeera, dikutip Senin 15 November 2021.
Menteri Penerangan Sudan yang terisolasi, Hamza Balloul, menolak untuk bernegosiasi tentang hal apapun dengan tentara. Balloul menganggap militer telah melakukan kudeta dan bertanggungjawab atas semua yang telah terjadi.
Sementara itu, televisi pemerintah, Sudan TV, mengatakan pihak kepolisian menolak dugaan bahwa pasukannya menggunakan peluru tajam dalam upaya mengamankan demonstrasi. Mereka juga melaporkan 40 anggota mereka terluka selama demonstrasi tersebut.
Pos Polisi, Penyerangan Massif
Pihak kepolisian menjelaskan, banyak dari pos-pos keamanan kepolisian mengalami penyerangan masif selama demonstrasi kemarin. Padahal, demonstrasi sempat berjalan damai sebelum akhirnya berjalan ricuh dan menyimpang.
Kedutaan besar Amerika Serikat untuk Sudan di Khartoum menyatakan keprihatinannya terhadap laporan 5 korban tewas dan puluhan demonstran lain yang mengalami luka-luka selama demonstrasi. Mereka berdalih bahwa para demonstran melakukan aksinya untuk menunjukkan hak kebebasan untuk berbicara dalam bingkai demokrasi.
Pada Sabtu, jutaan warga Sudan mengadakan unjuk rasa menuntut agar pemimpin kudeta, Jenderal Abdul Fattah Al-Burhan turun dari posisinya. Para demonstran juga mendesak agar pemerintah transisi kembali bekerja sekaligus meminta pihak berwenang untuk membuka kembali jaringan akun-akun platform media sosial di sekitar Khartoum.
Seorang saksi melaporkan, pasukan keamanan Sudan menembakkan agas air mata untuk membubarkan para demonstran. Pasukan kemanan di Gadaref, misalnya, menembakkan gas air mata ke arah para demonstran dan melukai setidaknya 3 orang.
Para demonstran mengutuk keputusan Al-Burhan dan bersumpah untuk melanjutkan aksi demonstrasi menentang kepemimpinan Al-Burhan.
Advertisement