Tiga Hari Tak Ada Tambahan Kasus Corona Anak di Surabaya
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengungkap data baru soal pasien anak Covid-19. Selama tiga hari ini belum ada penambahan jumlah anak yang terinfeksi virus corona di Surabaya.
"Terkait data anak positif hingga Rabu, 3 Juni 2020 belum ada update lagi. Mudah-mudahan berhenti di situ, nggak ada tambahan lagi," tutur Febria Rachmanita.
Sebelumnya, berdasarkan data yang dihimpun pada Minggu, 31 Mei 2020 ada
127 anak-anak berusia 0-14 tahun di Surabaya terinfeksi virus corona. Dari data tersebut 36 kasus menimpa anak-anak usia 0-4 tahun, dan sisanya 91 kasus dialami anak-anak usia 5-14 tahun.
Pasien anak Covid-19 di Kota Pahlawan, menurut Febria Rachmanita, diduga mereka bisa saja tertular dari orangtuanya. Sedangkan anak usia di atas 5 tahun bisa dari lingkungan bermainnya saat berada di luar rumah.
"Kalau anak-anak di bawah usia 5 tahun bisa saja tertular dari orangtuanyanya. Kalau anak di atas 5 tahun bisa saja mereka tertular ketika bermain di luar bersama teman-temannya. Karena anak-anakan juga bisa jadi OTG (orang tanpa gejala)," terangnya.
Anak-anak yang terinfeksi Covid-19 tersebut diketahui telah menjalani isolasi mandiri. Ada sebagian anak melakukan isolasi mandiri di kediamannya masing-masing. Namun, ada beberapa anak menjalani isolasi di Asrama Haji Sukolili Surabaya.
Menurut Febria Rachmanita, bila anak-anak tersebut memiliki keluhan seperti sesak napas, akan dirujuk ke rumah sakit. Tapi kalau tanpa gejala, mereka bisa isolasi mandiri di rumah dan dipantau oleh pihak puskesmas terdekat.
"Kami juga sudah menyiapkan dokter spesialis anak untuk memberikan terapi kepada anak-anak sesuai dengan keluhan atau gejala yang dialami," imbuhnya.
Konsultasi dengan dokter spesialis nantinya, akan disesuaikan dengan gejala sang anak. Febria Rachmanita berharap jumlah kasus positif Covid-19 yang menimpa anak-anak tidak bertambah dan segera dapat teratasi.