Sudah Divaksin, Indonesia Boleh Lepas Masker? Kata Adam Prabata
Pusat Kontrol Penyakit (CDC) di Amerika Serikat membebaskan warganya untuk lepas masker dalam sejumlah kondisi outdoor tertentu. Keistimewaan ini hanya diberikan pada penduduk yang sudah vaksin Covid-19. Dokter Adam Prabata menyebut jika kondisi ini tak bisa diterapkan di Indonesia.
Aktivitas Indoor Wajib Masker
Pusat Kontrol Kesehatan (CDC) Amerika Serikat membolehkan warganya untuk melepas masker, jika di luar ruangan atau outdoor, dan jika tidak di keramaian. Kondisi ini bisa dilakukan oleh penduduk yang sudah divaksin.
Namun, menggunakan masker tetap wajib digunakan oleh semua penduduk di sebagian besar kegiatan di dalam ruangan, menurut dokter Adam Prabata di media sosialnya.
Seperti ketika memangkas rambut di salon, di museum atau tempat perbelanjaan yang tak ramai, di dalam kendaraan umum dengan jumlah penumpang dibatasi, berkumpul di skala kecil di dalam ruangan, nonto bioskop, aktivitas ibadah, bernyanyi paduan suara, makan di restoran indoor, dan juga berolahraga di dalam ruangan.
Lepas Masker bagi Penduduk Indonesia?
Dilansir dari akun media sosial dokter Adam Prabata, panduan yang dikeluarkan oleh CDC itu tak bisa diterapkan di Indonesia. Sehingga, meski sudah divaksin, penduduk Indonesia tetap wajib bermasker di luar ruangan, juga di dalam ruangan bersama dengan anggota yang bukan keluarga satu rumah.
Hal ini disebabkan sejumlah hal, "Perbedaan vaksin Covid-19 yang digunakan," tulis dokter Adam.
Diketahui di Amerika Serikat penduduknya divaksin menggunakan vaksin Pfizer, Moderna, dan Johnson & Johnson. Sedangkan Indonesia menggunakan Sinovac dan AstraZeneca.
Menurut dokter Adam Prabata, vaksin yang berbeda berpotensi memiliki angka efektivitas yang berbeda. Bahkan, vaksin yang sama pada populasi yang berbeda bisa memiliki efektivitas yang berbeda pula. "Perlu data efektivitas vaksin di Indonesia, terutama kemampuan mencegah penularan dan Covid-19 tanpa gejala," tulisnya.
Hal berikutya jumlah populasi yang sudah memenerima vaksin penuh di Amerika Serikat dan Indonesia, sangat berbeda jauh.
Di Amerika Serikat, 96 juta penduduk telah menerima vaksinasi penuh, sedangkan di Indonesia hanya 7,2 juta penduduk yang telah menerima vaksinasi penuh.
Pada populasi lansia misalnya, sebanyak 67 persen lansia di AS telah menerima vaksin penuh, sedangkan di Indonesia hanya 6,4 persen lansia yang telah menerima vaksin penuh.
Advertisement