KPU Surabaya Bakal Pakai Aplikasi Lawas SiRekap di Pilkada 2024
KPU Kota Surabaya memastikan aplikasi untuk penghitungan dan rekapitulasi suara, Sistem Rekapitulasi (SiRekap) pada gelaran Pemilu 2024 silam akan tetap digunakan dalam gelaran Pilkada serentak 27 November mendatang.
Hal tersebut dikonfirmasi Kordiv Perencanaan Data dan Informasi KPU Kota Surabaya Naafilah Astri Swarist. Naafilah menegaskan, SiRekap akan tetap digunakan untuk proses rekapitulasi suara setelah kekurangan yang terjadi pada Pemilu 2024 lalu telah dievaluasi sehingga dapat dijamin lebih prima saat digunakan pada hari-H rekapitulasi suara.
Naafilah menjelaskan, misalnya soal permasalahan salah baca oleh aplikasi dari form C plano saat rekapitulasi di TPS. Masalah yang pernah terjadi adalah SiRekap salah menafsirkan angka yang ditulis petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
"Dulu ada titik-titik yang harus diisi dan ditulis KPPS pada form untuk sistem membaca hasil. Namun, sekarang sudah tidak ada, jadi tingkat rawan kesalahan aplikasi SiRekap berkurang," ujarnya, Senin 11 November 2024.
Peningkatan sistem dari SiRekap juga membuat pembacaan C plano dapat lebih akurat dan membuat potensi beda hasil antara hitung manual dan SiRekap kecil.
Peningkatan lainnya adalah SiRekap saat ini bisa menggunakan sistem offline, yang artinya jika terjadi masalah jaringan, KPPS tidak perlu bingung karena sistem bisa tetap berjalan tanpa jaringan.
"Untuk pemeriksaan itu, ada dokumen dengan format PDF yang dikeluarkan dari aplikasi itu. Agar para saksi juga bisa mengecek bersama-sama hasil hitungnya," terangnya.
Hal krusial lainnya adalah akses ke SiRekap. Saat Pemilu 2024 lalu, lima anggota PPK bisa memegang akun secara pribadi. Indikasi PPK yang mengubah hasil rekapitulasi sempat menjadi perhatian banyak pihak. Namun, sekarang berbeda, untuk memastikan tidak ada pihak yang memanfaatkan celah akses maka dibatasi.
"Hanya dua orang saja yang diberi akses untuk ke SiRekap. Pertama ketua PPK dan yang kedua anggota PPK bidang data dan informasi. Selain kedua orang itu, tidak ada akses kesana," pungkasnya.