Sudah 9 Bulan, Proyek Jalan Tol Ngaroban Tak Ada Pembebasan Lahan
Proyek jalan tol dari Kabupaten Ngawi-Bojonegoro dan Tuban (Ngaroban), Jawa Timur, sepanjang 116,7 kilometer, belum ada proses pembebasan lahan. Setidaknya sejak Proyek Strategi Nasional (PSN) bernilai Rp23,7 triliun ini disampaikan ke masyarakat pada awal Februari 2022 lalu.
Sebagai catatan jalan tol Ngaroban yang berada di Bojonegoro akan membebaskan sedikitnya 68 desa di 16 kecamatan. Di antaranya mulai dari Bojonegoro bagian selatan, yaitu di Kecamatan Margomulyo, Ngraho, Padangan, Tambakrejo, Purwosari, Gayam, Ngasem, Kalitidu, Dander, Kecamatan Kota Bojonegoro, Kapas, Balen, Sumberejo dan Baureno.
Soal belum ada bebebasan lahan dibenarkan oleh Camat Ngraho Masirin. Menurutnya dari 16 desa di daerahnya, ada 3 desa yang dijadwalkan terkena pembabasan lahan proyek tol Ngaroban. Yaitu Desa Jumok, Desa Klempun dan Desa Nganti. “Sejak ada sosialisasi beberapa bulan lalu, hingga kini belum ada pembebasan lahan,” ujarnya pada Ngopibareng.id, Kamis 3 November 2022.
Jadi, lanjut Masirin, pihak Kantor Kecamatan Ngraho dan 3 desa yang terkena proyek tol Ngaroban, statusnya pasif.”Ya masih menunggu,” tandasnya.
Pengakuan sama juga dikatakan Camat Margomulyo, Diah Enggarini Mukti. Menurutnya, dari 3 desa yang dijadwalkan terkena proyek tol Ngaroban, belum ada informasi pembebasan lahan. Sedangkan 3 desa itu, Meduri, Geneng dan Sumberjo.”Belum ada pembebasan,” tandasnya pada Ngopibareng.id Kamis 3 November 2022.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro Hanafi mengatakan, soal proyek tol Ngaroban, pihaknya sudah menghubungi pusat di Jakarta. Yaitu perwakilan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Jakarta. “Saya sudah menghubungi perwakilan PUPR yang datang ke Bojonegoro (Ridwn Hoesin), katanya belum ada informasi lanjutan. Diminta untuk menunggu,” tegasnya pada Ngopibareng.id, Kamis 3 November 2022.
Hanafi menyebutkan, kemungkinan desa-desa yang tersebar di 16 kecamatan di Bojonegoro, juga belum ada pembebasan.”Ya kita belum tahu kapan proyek tolini dimulai,” imbuhnya.
Seperti diketahui jalan tol Ngaroban adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) Pemerintah Pusat. Nantinya, jalan tol ini akan mengoneksi dengan tol Solo-Ngawi-Kertosono. ”Ini proyek strategis nasional,” ujarnya pada Ngopibareng.id, Rabu, 16 Februari 2022.
Proyek jalan tol ini telah dipaparkan Perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ridwan Hoesin di Bojonegoro, Selasa 15 Februari 2022 lalu. Intinya penyampaian proyek bernilai sekitar Rp23,7 triliun lebih itu di antaranya memanfaatkan tanah Solo Valley Werken.
Dalam sejarah, Solo Valley Werken adalah kanal yang dibangun Pemerintah Belanda pada era Ratu Wilhelmina sekitar tahun 1930-an. Titik hulunya berada di Kecamatan Ngraho, atau berjarak sekitar 42 kilometer barat daya Kota Bojonegoro.
Untuk di Bojonegoro, kanal dengan panjang sekitar 73 kilometer lebar 100 meter ini, dibangun untuk mengatasi krisis air, terutama di bagian selatan yang dahulu dikenal kering. Pembangunannya hampir bersamaan dengan Bendungan Pacal (Waduk Pacal) berada di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Bojonegoro.