Suburnya Ladang Kokain Kolombia, Luasnya Hampir 10 Kali Surabaya
Kolombia dikenal sebagai salah satu produsen kokaina terbesar di dunia. Sepanjang tahun 2020 saja, lembaga Kontrol Narkoba Amerika Serikat (ONDCP) menyebut ladang kokain di Kolombia bertambah luasnya hinga mencapai 245 ribu hektare. Luas yang menyamai hampir 9 kali Kota Surabaya.
Data ONDCP Amerika Serikat
Data ONDCP tahun 2019 menyebut jika luasan ladang kokain di Kolombia mencapai 212 ribu hektare. Sehingga data tahun lalu meningkat 15,5 persen dibanding sebelumnya.
Penambahan ladang kokain juga menyebabkan meningkatnya produksi kokain. Jika dibandingkan dengan luas Kota Surabaya dalam hektare mencapai 32.680 ha, maka ladang kokaina di Kolombia bisa mencapai hampir 9 kali luasan Kota Surabaya.
"Peningkatan ini menunjukkan adanya strategi kombinasi ekonomi, kehadiran pemerintah, dan keamanan warga, serta pengetatan pengawasan di wilayah produksi kokaina, serta bina damai di wilayah konflik," kata ONDCP, dilansir dari Reuters.
Data Berbeda
Namun data yang disampaikan ONDCP itu berbeda dengan data milik Pusat Narkoba dan Kriminal Amerika Serikat (UNODC) pada 9 Juni lalu. Menurut UNODC justru ada penurunan ladang kokain sebanyak 7 persen, tersisa 143 ribu hektare.
Meski menyebut ada potensi peningkatan produksi kokain hingga 8 persen dengan jumlah produksi sebanyak 1.228 metrik ton per tahun. Meski perang melawan narkoba telah terjadi bertahun-tahun di Kolombia, negara ini tetap menjadi salah satu produsen kokain terbesar dunia, di bawah tekanan dari Amerika Serikat.
Perang Lawan Narkoba
Pemerintah Kolombia menyatakan perang melawan narkoba menjadi "tantangan yang berkelanjutan." Pasukan keamanan Kolombia telah menghancurkan 133 ribu hektare kokain pada tahun 2020 dan memusnahkan 505 metrik ton kokain.
Di tahun 2021, pemerintah setempat menargetkan membasmi ladang kokain. Pemerintahan di bawah Presiden Ivan Duque mendorong adanya strategi pemusnahan ladang kokain lewat teknik penyemprotan udara dengan herbisida glyphosate. Namun rencana ini mendapat tantangan dari kelompok aktivis lingkungan dan komunitas lokal.
Jual beli narkoba telah menjadi penyebab utama dalam konflik bersenjata di Kolombia. Sedikitnya 260 ribu orang meninggal dan jutaan orang mengungsi, menurut pemerintah. (Rtr)