Subtansi Umur Panjang, Begini Pesan Juru Dakwah
Umur merupakan modal bagi seorang hamba dalam merealisasikan dan mengimplementasikan perintah Allah. Itu guna menggapai ridhaNya serta mewujudkan kehidupan yang bahagia di dunia hingga ke alam baka.
“Subtansi panjang umur bukanlah umur panjang secara matematis. Tapi seberapa besar amal sholih dan manfaat yg dilakukan seseorang dalam menggunakan umurnya,” kata Ustadz Ilham Zubair Nawawie, juru dakwah asal Wiyung Surabaya.
Menurutnya, seseorang yang diberi umur panjang, namun tidak digunakan untuk beramal sholih, justru malah digunakan untuk melakukan hal yang sia-sia. Kadang juga terjerumus pada perbuatan dosa, sejatinya ia bukanlah termasuk orang yang panjang umur, tapi sebaliknya.
“Begitu juga orang yang diberi umur pendek, namun ia gunakan untuk beramal sholih dan menimbun kebaikan, maka sejatinya dia adalah orang yang panjang umur. Sebab kualitas pahala yang dia capai melampui orang yang berumur ratusan bahkan ribuan tahun.
“Begitu juga orang yang diberi umur pendek, namun ia gunakan untuk beramal sholih dan menimbun kebaikan, maka sejatinya dia adalah orang yang panjang umur. Sebab kualitas pahala yang dia capai melampui orang yang berumur ratusan bahkan ribuan tahun."
“Sebagai seorang muslim yang berakal sehat, tentunya yang kita harapkan adalah berumur panjang disertai dengan aktif melakukan ibadah, baik yang mengarah pada hablun minallah, maupun hablun minannas, dan orang seperti ini termasuk pada kategori manusia terbaik. Sebagaimana dawuh Kanjeng Rosul:
يرالناس من طال عمره وحسن عمله (رواه الترمذي)
"Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang usianya dan baik amal perbuatannya".
Supaya kita termasuk pada kategori orang panjang umur yang barokah, tidak ada salahnya jika kita mengamalkan salah satu dawuh Kanjeng Nabi:
ن صلى بعدصلاةالمغرب ست ركعات لم يتكلم فيمابينهنّ بسوءعدلن بعبادةثنتي عشرةسنة
"Barang siapa yang melakukan sholat sunnah enam rokaat setelah sholat maghrib, dan ia tidak membicarakan suatu hal yang buruk ditengah-tengah pelaksanaannya, maka sama seperti melakukan ibadah selama dua belas tahun".
Subhanallah, satu kali kita melakukannya, dua belas tahun pahala ibadah yang kita terima. Jika sepuluh kali, maka nominal pahala yang dijanjikan Allah adalah seratus dua puluh tahun, dan angka tersebut melampaui jatah usia yang diberikan Allah kepada kita. Karena menurut dawuh Kanjeng Nabi: Umur umatku berkisar antara enam hingga tujuh puluh tahun.
Waktu maghrib merupakan waktu yang ijabah. Alangkah baiknya jika diisi dengan aktifitas ibadah hingga datangnya waktu isya'.
Dengan memohon pertolongan Allah, dan berusaha maksimal, mari kita paksa diri untuk melakukannya, hingga pada akhirnya hal tersebut menjadi suatu rutinitas. Bukan tidak mungkin sholat sunnah enam rokaat tersebut akan menjadi wasilah kita dalam menggapai kebahagiaan di dunia dan akhirat, serta menjadi sarana kita kelak mati dengan menyandang predikat husnul khotimah.
Wallahu a'lam bisshawab
اللهم اعناعلى ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
اللهم صل على سيدنامحمد
(adi)
Advertisement