Subhanallah Mil al-Mizani, Gus Baha: Pahala Setara Timbangan Arsy
KH Ahmad Bahauddin Nursalim memberikan resep khusus bagi umat Islam untuk membaca wirid. Inilah waktu terbaik membaca wirid yang dapat membuat malaikat kewalahan mencatat pahalanya.
Amalan ini berupa kalimat tasbih tahmid dan takbir, kendati pahalanya setara dengan Arsy yang melebihi alam semesta. Redaksi wiridnya sebagai berikut:
"Subhanalloh mil al miizani wa muntahal 'ilmi, wa mablaghor ridloo, wa zinatal 'arsyi.
Walhamdulillah mil al miizani wa muntahal 'ilmi, wa mablaghor ridloo, wa zinatal 'arsyi.
Wallohu Akbar mil al miizani wa muntahal 'ilmi, wa mablaghor ridloo, wa zinatal 'arsyi."
Artinya:
"Maha suci Allah, seberat timbangan, sesempurna ilmu, dan sepenuh keridhaan serta timbangan 'Arsy.
Segala puji bagi Allah, seberat timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan dan timbangan 'Arsy.
Allah Maha Besar, seberat timbangan, sessempurna ilmu, sepenuh keridhaan dan timbangan 'Arsy."
KH Ahmad Bahauddin Nursalim menjelaskan:
Meskipun tak sampai satu menit dalam membacanya, namun wirid ini dikatakan bisa membuat malaikat kerepotan membacanya.
"Jare sopo malaikat mboten kesel? (Kata siapa malaikat tidak pernah capek)," kata Gus Baha, dikutip PortalJember.com dari unggahan kanal Youtube Kalam - Kajian Islam yang tayang pada Minggu, 28 Juni 2020.
Ia menjelaskan bahwa malaikat juga bisa merasa kelelahan sebagaimana makhluk yang lain.
Kendati lelahnya malaikat tentu berbeda dengan manusia. Jika manusia capek karena melakukan pekerjaan fisik aatau pikiran.
Maka malaikat akan merasa kelelahan, ketika mencatat pahala yang sangat besar. Ataupun mencatat dosa orang yang bermakssiat terus menerus.
Oleh karena itu sebagai sikap toleransi Gus Baha, ia mengaku membaca wirid ini hanya sebulan sekali.
Bahkan Gus Baha menggambarkan keluhan malaikat kepada Allah Swt karena mencatat pahala dari wirid ini.
"Ya Allah, mbok ya orang-orang itu bacanya kadang kadang saja ya Allah," ucap malaikat. Lalu Allah menanyakan alasan malaikat.
"Karena saya harus mencatat pahalanya yang sepenuh langit dan bumi, Mbok ya jangan sering sering," ungkap Gus Baha dengan nada bercanda.
Namun bukan asal membaca, Gus Baha mengungkapkan ada waktu terbaik untuk membaca wirid ini.
Adapun waktu yang dimaksud yakni ketika setelah mengikuti pengajian atau saat menutup majelis atau pertemuan.
Hal ini dikarenakan waktu ini merupakan saat dimana Allah besar-besaran memberi pahala dan ampunan
Bahkan dikatakan oleh Gus Baha, sekalipun orang yang mengikuti majelis itu tak berniat mengaji namun hanya mencari temannya.
Malaikat tetap diutus Allah untuk mendoakan dan memintakan ampun untuk orang itu.
Oleh karenanya, hendaknya merutinkan wirid ini usai mengikuti pengajian atau majelis agar mendapat keutamaan pahala yang besar. Wallahu a'lam.
BERKATA IBNU HAJAR AL ASQOLANI
Dalam kitab Syarah Bukhori, barang siapa yang membaca doa dibawah ini, maka hatinya tidak akan keras / mati :
سُبْحَانَ اللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَ مُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وزِنَةَ الْعَرْشِ، وَالْحَمْدُ لِلهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَ مُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وزِنَةَ الْعَرْشِ، وَاللهُ اَكْبَرُ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَ مُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وزِنَةَ الْعَرْشِ لَا مَلْجَأَ و لَا مَنْحَأَ مِنَ اللهِ إِلّا إِلَيْهِ، سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَ عَددَ كَلمَاتِ اللهِ التَامَّاتِ كُلِّهَا، وَالْحَمْدُ لِلهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَ عَددَ كَلمَاتِ اللهِ التَامَّاتِ كُلِّهَا، وَاللهُ اَكْبَرُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَ الْوَتْرِ وَ عَددَ كَلمَاتِ اللهِ التَامَّاتِ كُلِّهَا، أَسْأَلُكَ السّلَامةَ بِرَحْمتِكَ يَا اَْرحَمَ الرَّاحِميْنَ، وَ لاحَوْلَ وَ لا قُوّةَ إِلّاَ بِاللهِ الْعَلِّى الْعَظِيْمِ، وَ صلَّى اللهُ عَلىَ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ أصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
Subhanallah mil-al mizan wa muntahal ilmi wa mablagor ridho wa zinatal arsyi, walhamdulillah mil-al mizan wa muntahal ilmi wa mablagor ridho wa zinatal arsyi, wallahu akbar mil-al mizan wa muntahal ilmi wa mablagor ridho wa zinatal arsyi, laa malja-a wa laa manha-a minallahi illa ilahi, subhanallah 'adadas syaf'i wal watri wa 'adada kalmaatillahit taammaati kullihaa, walhamdu lillahi'adadas syaf'i wal watri wa 'adada kalmaatillahit taammaati kullihaa, wallahu akbar 'adadas syaf'i wal watri wa 'adada kalmaatillahit taammaati kullihaa, as-alukas salaamata bi rohmatika yaa arhmar roohimiin, wa laa haula wa laa quwwata illa billahil 'aliyyil adzhim, wa shollallahu 'ala sayyidina muhammadin wa 'alaa aalihi wa ashabihi ajma'in, walhamdulillahi robbil 'alamiin.
"Maha Suci Allah seberat timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan dan timbangan 'arsy. Segala puji bagi Allah seberat timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan dan timbangan 'arsy. Maha Besar Allah seberat timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan dan timbangan 'arsy. Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari Allah, kecuali hanya kepada-Nya.
Maha Suci Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna. Segala Puji bagi Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna.Maha Besar Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna. Kami memohon keselamatan dengan rahmat-Mu wahai Dzat Yang Paling Penyayang diantara semua yang penyayang. Dan tiada daya upaya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.
Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad, teriring keluarga dan sahabat beliau. Dan Segala Puji bagi Allah Tuhan semesta alam."