Subhanallah, Imam Ini Tetap Lanjutkan Salat Di Tengah Guncangan Gempa Lombok
Saat gempa bermagnitudo 7 mengguncang Lombok - Nusa Tenggara Barat, Bali, hingga Malang Jawa Timur, secara kebetulan ada sebuah siaran langsung facebook yang menyiarkan sejumlah orang sedang melakukan salat berjamaah. Dalam video itu terlihat bagaimana seorang imam tetap khusuk melakukan ibadahnya, meski dalam kondisi goncangan gempa yang keras.
Peristiwa itu diketahui terjadi di Denpasar, Bali, pada Minggu, 5 Agustus 2018, dalam sebuah video siaran langsung berdurasi 14 menit yang diunggah oleh akun facebook Musholla As-Syuhada Blk.
Dalam video itu, terlihat bagaimana sang imam dan beberapa shaf makmum dibelakangnya, mulanya menunaikan salat seperti biasa, hingga rakaat pertama usai.
Namun, saat memasuki rakaat kedua, ketika imam hampir menyelesaikan bacaan surat Al-Fatihahnya, dan para makmum menyahuti dengan seruan amin, pada menit ke 05:14, tiba-tiba gempa pun mulai terjadi.
Saat itu, terlihat beberapa makmum panik dan lari berhamburan meninggalkan shafnya, namun, imam tetap melanjutkan salatnya, ia kemudian meneruskan bacaanya dengan Ayat Kursi.
Gempa makin mengeras, imam pun masih tetap melanjutkan salatnya. Ia lalu mencoba mempertahankan keseimbangannya dengan berpegangan ke dinding yang ada di sebelahnya.
"Allahu laa ilaahaa illa huwal hayyul qayyum, laa ta'khuduzuhuu sinatuw wa laa nauuum.." begitu imam melafalkan. Ayat itu terus diulang-ulangnya hingga sebanyak 4 kali, dengan suara bergetar, dan nafas terengah.
Saat guncangan gempa mulai sedikit mereda, sejumlah jamaah yang tadinya berlari, mulai kembali ke shafnya. Mereka pun terus melanjutkan salatnya hingga rakaat akhir.
Jika dilihat dalam video itu, guncangan terjadi selama 1 menit 23 detik. Belum diketahui apakah ada korban atau kerusakan yang dilami musala itu.
Sebelumnya sekitar pukul 18.46 WITA, gempa bumi berkekuatan 7,0 Skala Richter mengguncang Lombok, NTB hingga terasa di Bali dengan guncangan yang kuat.
BMKG menyebutkan gempa yang berpusat di darat pada kedalaman 10 kilometer yang berlokasi sekitar 18 kilometer barat laut Lombok Utara itu berpotensi tsunami.
Selang beberapa menit kemudian tepatnya pukul 19.49 WITA gempa bumi dengan intensitas menurun berkekuatan 5,6 skala Richter kembali terjadi. Sampai saat ini BMKG juga telah menonaktifkan peringatan dini tsunami. (frd/man)