Suatu Keajiban kalau Hilal Penanda 1 Syawal Terlihat Petang Ini
Anggota tim hisab dan rukyat Kementerian Agama RI, Cecep Nurwendaya, memperkirakan tidak ada perbedaan dalam menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Sywal 1441 H. Pemerintah, NU dan Muhammadiyah akan merayakan Idul Fitri pada hari yang sama, Minggu 24 Mei 2020.
"Hasil hisab hakiki wujudul hilal menunjukkan bahwa ijtimak jelang Syawal 1441 H terjadi pada hari Sabtu Wage, 23 Mei 2020 M pukul 00:41:57 WIB. Pada hari itu, tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta (f= -07°48¢ (LS) dan l= 110°21¢BT ) = +06°43¢31² (hilal sudah wujud). Wilayah di seluruh Indonesia pada saat terbenam Matahari itu Bulan berada di atas ufuk," kata ahli astronomi dari Planetarium Jakarta, Cecep Nurwendaya kepada Ngopibareng.id, pada Jumat 22 Mei 2020.
Berdasarkan hasil hisab tersebut, lanjut Cecep Nurwendaya, Muhammadiyah jauh hari telah mengumumkan bahwa 1 Syawal 1441 H atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada hari Ahad (Minggu) Kliwon, 24 Mei 2020 Masehi.
Adapun keputusan NU tentang lebaran Idul Fitri tahun 2020, sebagaimana tradisinya, menunggu hasil isbat pemerintah. Sidang isbat tentu harus melalui metode rukyatul hilal (menyaksikan hilal Bulan).
Jika mengacu pada kalender nasional, Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 2020 jatuh pada Minggu dan Senin, 24-25 Mei 2020.
Cecep Nurwendaya mengatakan hasil dari hisab hakiki itu bagi pemerintah merupakan informasi awal, yang harus dikonfirmasi melalui rukyatul hilal. Metoda hisab dan rukyat yang dilakukan pemerintah ini sejalan dengan metoda yang dipedomani NU dan sebagian ormas Islam.
"Muhammadiyah selalu mendahului pemerintah dalam mengumumkan awal puasa Ramadan, Idul Fitri maupun dalam menetapkan Idhul Adha," sambung dia.
Menjelang sidang isbat di Kantor Kementerian Agama pada Jumat, 22 Mei sore ini, Nurwendaya akan menyampaikan paparan tentang posisi hilal.
"Berdasarkan hisab hakiki, mustahil hilal bisa dilihat pada saat matahari terbenan petang ini, kecuali Allah berkehendak lain," ujarnya.
Dia pun mengajak umat muslim menunggu hasil sidang isbat yang akan dipimpin Menteri Agama Fachrul Razi tersebut, usai salat Maghrib dan buka puasa. Momen ini akan diikuti MUI, anggota DPR RI, ormas Islam, ahli falak, Bosca dan perwakilan negara negara Islam di Jakarta.
Sidang isbat tersebut akan merangkum laporan dari tim rukyat Kementerian Agama di bawah sumpah yang tersebar di 80 titik di seluruh Indonesia, dari Aceh sampai Papua.
Advertisement