Suasana Aman dan Nyaman Jadi Bagian Penting dalam Pembangunan di Jatim
Suasana aman dan nyaman menjadi bagian penting dalam pembangunan di Jatim. Alasannya, keduanya merupakan suatu proses awal untuk melakukan pembangunan.
“Jika suasana aman dan nyaman tercapai, maka pembangunan berjalan lancar. Imbasnya, masyarakat makin meningkat kesejahteraannya, investor pun tertarik berinvestasi di Jatim,” ujar Gubernur Jatim Soekarwo saat menghadiri Rapim Kodam V/Brawijaya TA 2018 di Balai Prajurit Kodam V/Brawijaya Surabaya, Selasa, 20 Februari 2018.
Bahkan, menurut orang nomor satu di Jatim ini, suasana aman dan nyaman mampu menciptakan semua peningkatan di Jatim, baik pembangunan bidang sosial, ekonomi, hukum, maupun politik. Untuk itu, Pakde Karwo-sapaan akrab Gubernur Jatim menyampaikan ucapan terimakasih kepada aparat keamanan yang telah menjaga situasi kondusif di Jawa Timur, diantaranya karena peran aktif jajaran Kodam V Brawijaya.
“Terima kasih atas partisipasi dari Kodam V Brawijaya yang mampu menciptakan suasana aman dan nyaman di Jatim,” ujar Pakde Karwo sapaan lekat Gubernur Jatim sambil mengatakan peran Kodam V Brawijaya, diantaranya bersama Pemprov Jatim menerapkan sinergi tiga pilar plus. Melalui tiga pilar plus ini dapat mengantisipasi konflik atau sebagai upaya deteksi dini. Sinergi mulai dari kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan/desa melalui Babinsa, Babinkamtibmas, dan lurah/kepala desa.
Ditambahkan, kondisi aman dan nyaman itu telah mewujudkan tercapainya pembangunan ekonomi Jatim, yang mampu tumbuh sebesar 5,45 persen tahun 2017 di atas rata-rata nasional. Sedangkan pada pembangunan sosial, sepertiga penurunan tingkat kemiskinan nasional merupakan kontribusi Jatim.
Sementara pembangunan bidang keamanan dibangun dengan harmoni melalui trisula pembangunan desa. Trisula pembangunan desa melibatkan pemerintahan daerah, TNI/Polri, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama. Dampaknya, jumlah tindak kejahatan, angka kriminalitas dan demo di Jatim cenderung mengalami penurunan.
Selain terus menjaga suasana aman dan nyaman, Pakde Karwo juga berharap kepada jajaran Kodam V Brawijaya ikut berperan dalam meningkatkan sektor pertanian, utamanya mewujudkan swasembada pangan melalui pemanfaatan sumber daya sesuai kapasitas yang dimiliki. Sebab, pencapaian swasembada pangan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Peran itu, lanjut Pakde Karwo, sesuai dengan perintah Presiden RI saat Apel Dandim-Danrem 2014 di Pangkalan Bun Kalimantan Tengah terkait keterkaitan TNI AD dalam program Upaya Khusus (Upsus) untuk percepatan swasembada pangan.
Diingatkan Pakde Karwo, dalam mengelola pertanian hendaknya dilakukan dengan inovasi yang memberikan nilai tambah bagi petani. Pertimbangannya, jumlah petani di Jatim mencapai sebesar 29,69 persen dari struktur tenaga kerja Jatim, sedangkan kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB hanya sebesar 12,08 persen.
Rapim yang bertema “Dengan Dilandasi Jiwa Kesatria, Militan, Loyal, Profesional, Modern dan Kemanunggalan dengan Rakyat Kodam V/Brawijaya Siap Melaksanakan Tugas Pokok TNI AD” diikuti sebanyak 121 orang oepala satuan di jajaran TNI AD di Jatim, diantaranya para komandan korem dan komandan kodim di Jawa Timur. (frd)