Suara Hati Janitra dan Alunan Let It Be
oleh Yoni Astuti
Denting piano berirama pelan mengiringi untaian kalimat yang disuarakan dari tulisan sebuah kisah. Alunan pelan, sesekali menguat mengiringi suara jeritan rasa ingin menaklukkan. Lalu, keduanya memelan. Sunyi. Let it be…let it be…
Suasana Spesial di Parade Baca Cerpen Perlima
Senin, 4 Oktober 2021 menjadi salah satu malam yang spesial di antara rangkaian parade baca cerpen bersama Perlima. Pendiri Perlima − Perempuan Penulis Padma – Wina Bojonegoro, membacakan cerpen karya Sasti Gotama yang berjudul Apa yang Paul McCartney Bisikkan di Telinga Janitra, dengan iringan piano yang dimainkan oleh Sasti Gotama secara live. Cerpen ini ada di dalam buku Macan, kumpulan cerpen terbaik Kompas tahun 2020.
Penonton yang menyaksikan di kanal YouTube Perlima Official, Instagram @perlima.official, Facebook Grup Perempuan Penulis Padma, dan Fan Page Perlima.Official – dibuat terpana. Wina Bojonegoro membacakan dengan sepenuh jiwa. Mimik wajah dan suaranya mewakili Janitra. Sasti Gotama mengimbangi dengan dentingan piano, membuat penonton semakin larut dalam suasana. Perpaduan keduanya sungguh keren. Cerita terlihat hidup, memperlihatkan gejolak rasa yang dipunyai Janitra, tokoh dalam cerpen tersebut.
Wina dan Sasti, keduanya berkolaborasi, menceritakan Janitra yang berusaha sekuat-kuatnya menenangkan diri dari kemelut jiwa, agar kumbang yang ada di tubuhnya tidak bangun dan menyerang dua orang terkasihnya – suami dan anaknya. Ia bisa menenangkan si kumbang dengan ritme suara tetesan air dan pisau beradu telenan, serta nyanyian lembut Paul McCartney, Let It Be.
Usai pertunjukan spesial tersebut, bergulirlah komentar beraneka ragam dari penonton. “Cerpennya itu sudah bagus. Saya hanya mengikuti irama ceritanya, apalagi diiringi oleh permainan si penulisnya, jadi semakin menghayati,” begitu ungkap Wina Bojonegoro.
Wina sangat mengagumi karya-karya Sasti. Seperti cerpen Sasti kali ini, dari judulnya, Apa yang Paul McCartney Bisikkan di Telinga Janitra, merupakan pemilihan judul yang cerdas, menurut Wina. Pembaca pasti akan bertanya, apa maksudnya, sehingga akan terus membaca menemukan jawabannya. Ceritanya pun cerdas. Membuat pembaca berpikir dan memperoleh pengetahuan baru. Di dalam cerpen-cerpennya, Sasti selalu mengupas sisi psikologis karakter tokohnya.
Lagu Let It Be dipilih Sasti karena lirik bagian akhirnya. Bisikan kata-kata bijaksana untuk membiarkan sesuatu yang tidak bisa kita atasi. Mengalir saja. Lagu ini menjadi inspirasi dan mengarahkan ke alur cerita yang ada di dalam cerpen ini.
Diceritakan, anak Janitra mengidap autis, tetapi di dalam cerpen tidak ada tulisan autis. Suami tidak bekerja karena pandemi, juga tidak ada tulisan pandemi. Menurut Sasti Gotama, sebuah cerpen tidak perlu menulis keadaan secara nyata, melainkan suasananya yang digambarkan. Pembaca diajak mengerti melalui gambaran yang diberikan. Akan ada kepuasaan tersendiri bagi pembaca, saat menemukan maksud dari kalimat-kalimat yang disampaikan.
Parade Baca Cerpen - Agenda Rutin Perlima
Membaca cerpen, telah menjadi agenda Perlima sejak 16 April 2021. Tiap akhir pekan, Jumat−Minggu, Komunitas Perempuan Penulis Padma menemani persiapan buka puasa dengan Parade Baca Cerpen secara live melalui Instragram perlima.official. Cerpen yang dibaca adalah cerpen yang ada di buku antologi Hujan Tak Jadi Datang Malam Ini. Pembacanya, tentu saja penulisnya sendiri. Semua ada 17 penulis. Seru kan?
Buku Antologi Hujan Tak Jadi Datang Malam ini adalah tugas akhir peserta kelas menulis cerpen Padmedia Publisher batch satu. Setelah selesai pembacaan cerpen Hujan Tak Jadi Datang Malam Ini, dilanjutkan dengan pembacaan cerpen dari tugas akhir kelas menulis cerpen batch dua, sebuah buku antologi berjudul Labirin 25.
Parade baca cerpen Labirin 25, dilakukan setiap Senin malam oleh 25 penulisnya, sejak tanggal 7 Juni 2021. Rencana semula akan berakhir tanggal 22 November 2021. Kemungkinan akan lebih dua minggu karena telah ada sisipan baca cerpen dari penulis tamu.
Buku antologi cerpen sebagai tugas akhir peserta batch tiga dan seterusnya, akan dibacakan oleh semua penulisnya secara bergantian. Bisa dibayangkan, betapa indahnya bisa menikmati parade baca cerpen ini untuk waktu yang lama.
Banyak hal yang didapatkan dengan penyelenggaraan parade baca cerpen ini. Selain belajar membaca dengan baik agar penonton dapat menangkap dan mengerti jalan cerita yang dituliskan, juga pengetahuan tambahan tentang bagaimana cara menulis cerpen agar menarik. Penggalian tentang ide cerita bersama penulisnya menjadi bincang yang menarik usai pembacaan cerpen.
Parade baca cerpen ini terbuka untuk umum. Silakan bergabung pada setiap Senin pukul 20.00 - 21.00 WIB di kanal YouTube, Instagram, Facebook dan Fan Page Perlima – Perempuan Penulis Padma. (Yoni Astuti - Koordinator Baca Cerpen Perlima)
Asemrowo, Selasa 05 Oktober 2021.