Suami Kena Batasan Usia, 6 CJH Perempuan Kota Probolinggo Mundur
Sebanyak enam calon jamaah haji (CJH) perempuan di Kota Probolinggo memilih tidak berangkat haji pada musim haji 2022 ini. Alasannya, suami mereka terkena batasan usia, yakni 65 tahun ke atas, sesuai aturan Pemerintah Saudi Arabia sehingga tidak memenuhi syarat untuk berangkat haji.
Sebenarnya, pada tahun 2022 ini, Kota Probolinggo mendapatkan kuota sebanyak 92 CJH. “Sebanyak enam CJH perempuan memilih mengundurkan diri meskipun mereka sudah melunasi biaya perjalanan haji,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kota Probolinggo, Samsur, Sabtu, 21 Mei 2022.
Karena sudah disiapkan CJH yang masuk daftar cadangan, maka posisi keenam CJH perempuan itu digantikan mereka. “Kami sudah menyiapkan 25 orang yang masuk CJH cadangan, 18 di antaranya sudah melunasi biaya haji,” katanya.
Disinggung identitas keenam CJH cadangan yang bisa menggantikan enam CJH yang mengundurkan diri, Samsur mengatakan, terserah Kanwil Kemenag Jatim.
Di antara enam CJH yang mengundurkan diri itu adalah Nasipi, warga Jalan Sunan Bonang, Gang Masjid Ridho, Kelurahan Jrebeng Wetan, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo. Perempuan 64 tahun itu mengaku, memilih mundur karena suaminya, Mardi, gagal berangkat karena faktor usia. Ia berusia 70 tahun.
“Begitu tahu suami tidak bisa berangkat karena usianya di atas 65 tahun, saya memilih mundur. Kalau dibilang kecewa, ya jelas kecewa,” katanya.
Sebenarnya Nasipi dan suaminya sudah bersiap berangkat haji sejak beberapa tahun lalu. Tetapi karena pandemi Covid-19, rencana itu belum juga terwujud.
Nasipi dan Mardi sudah mendaftar untuk berangkat haji sejak 2011 silam. Keduanya sudah mempersiapkan segala sesuatu termasuk, pelunasan biaya haji. “Kami berharap bisa berangkat haji bareng suami, tahun depan,” kata Nasipi.
Fenomena istri mengundurkan diri dari CJH tahun ini juga terjadi di Kabupaten Probolinggo. Ema, 56 tahun, warga Desa Pondokwuluh, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo memilih tidak berangkat haji karena suaminya, Sarkam, 69 tahun gagal berangkat karena pembatasan usia.
Padahal pasangan suami-istri ini sudah mendaftar haji sejak 2008 silam. Mereka mengaku, bersabar cukup lama untuk bisa berangkat haji bersama-sama pada 2022 ini. “Mudah-mudahan, kami berdua bisa berangkat haji tahun depan,” kata Ema.