Suami-Istri di Probolinggo Beli Motor dengan Sekarung Uang Koin
Tidak semua orang bisa membeli sepeda motor dengan cara mudah. Termasuk warga Kota Probolinggo, Saman, 54 tahun dan istrinya, Suwati, 47 tahun yang harus menabung selama sekitar lima tahun.
Uniknya, tabungan berupa uang koin Rp1.000-an senilai total Rp20,7 juta itu kemudian untuk membeli sebuah motor matik. Jumlahnya sebanyak 207.000 keping koin.
Pasutri yang tinggal di Blok Krajan, Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih itu membawa koin sebanyak itu dalam sebuah karung dan puluhan kaleng bekas rokok.
"Sudah lama kami berdua ingin beli motor, menabung dulu selama lima tahun," kata Saman di rumahnya, Rabu, 21 Agustus 2024.
Motor matik itu sengaja untuk bersekolah bagi putra kedua dari pasutri itu. Motor baru itu akhirnya terbeli dengan menabung dari hasil toko kelontong (pracangan) di rumahnya.
Selain membuka toko kelontong, Saman juga bekerja mencari rumput untuk pakan kambing. "Saya memelihara beberapa ekor kambing milik tetangga dengan sistem gadu, saat beranak, anak kambing dibagi dua," katanya.
Hasil memelihara kambing itu kemudian juga ditabung bersama hasil toko kelontong.
Diperlukan waktu relatif lama bagi karyawan dealer untuk menghitung uang pembelian motor berapa koin itu. "Perlu waktu sekitar tiga jam untuk menghitung koin sebanyak itu," kata Indri Widya Astuti, karyawati dealer motor.
Dikatakan uang sekarung dan 22 kaleng bekas rokok itu kemudian ditumpahkan di meja dan dihitung satu per satu. Sempat ditimbang ratusan ribu koin itu beratnya 26 kilogram.
Indri menceritakan, awalnya tidak mengira pasutri itu hendak beli motor. "Mereka awalnya melihat-lihat motor di dealer sambil tanya harganya. Termasuk menanyakan, apakah boleh beli motor dengan ribuan keping koin," ujarnya.
Pasutri ini mengaku, senang ketika pihak dealer membolehkan pembelian dengan uang koin. Hari itu juga motor diantarkan ke rumah pasutri tersebut.
"Motor sudah kami terima, akan didoakan (selamatan, Red.) lebih dulu sebelum dikendarai," kata Suwati.
Advertisement