Stunting Menurun, Pemkab Pasuruan Fokus Tekan Penyakit Menular
Pemerintah Kabupaten Pasuruan kembali melaksanakan pembinaan terhadap kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Kali ini pembinaan dilakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan. Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Pasuruan KH Mujib Imron.
Diawali dengan sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Agung Basuki yang memaparkan tentang capaian dan hambatan kerja dalam kurun waktu tahun 2017 hingga 2019. Diantaranya pembangunan RSUD Grati, pambangunan puskesmas, renovasi dan rehabilitasi puskesmas, dan pengadaan alat-alat kesehatan dan obat-obatan di beberapa puskesmas yang menjadi prioritas.
"Pembangunan RSUD Grati menjadi salah satu fokus kami. Dan kita patut berbangga karena di ruang tunggu di RSUD sudah terpasang AC," kata Agung.
Sementara terkait pelaksanaan program, lanjut Agung, ada beberapa kemajuan. Pencegahan terhadap kematian ibu dan anak cukup berhasil. terbukti tingkat kematian ibu dan anak pada tahun 2019 relatif turun dibanding tahun sebelumnya.
Kemudian, terkait isu stunting juga menjadi fokus pemerintah tahun ini. Terbukti tingkat prevalensi stunting tahun 2019 juga mengalami penurunan dari 30,7 persen menjadi 22,5 persen. Selain itu, peningkatan akses sanitasi jamban sehat meningkat menjadi 84 persen dari 68 persen.
"Alhamdulillah, dari program yang kita laksanakan membuahkan hasil. Mulai kasus stunting, masalah kematian ibu dan anak, hingga persoalan sanitasi ada peningkatan yang berarti. Untuk persoalan sanitasi, kita masuk peringkat 10 besar di Jatim," katanya.
Sementara Wakil Bupati Pasuruan KH Mujib Imron menegaskan agenda pembinaan dinas merupakan tindak lanjut dari Rapat Koordinasi Bupati Pasuruan dengan Kepala OPD serta Camat dan Kepala Bagian di awal tahun 2020.
"Kehadiran saya sekaligus menyampaikan pesan dari Bapak Bupati terkait peningkatan kinerja dari ASN di lingkup Kabupaten Pasuruan. Kami juga berharap agar bapak ibu selalu berhati-hati dalam bekerja dan menghindari apapun yang menyimpang dari hakikat sebagai seorang abdi masyarakat. Ingat selalu kode etik sebagai ASN dan sumpah jabatan, terutama untuk para dokter," katanya.
Gus Mujib berharap, target penekanan angka eliminasi penyakit seperti Tuberculosis (TB) pada tahun 2030 dan penyakit menular lainnya dapat tercapai. Termasuk peningkatan kualitas SDM dokter yang tersebar di wilayah Kabupaten Pasuruan.
"Kami berharap penekanan penyakit menular mencapai angka 0 untuk penyakit TB di tahun 2030. Ini menjadi fokus utama di samping penanganan terhadap penyakit menular lainnya," katanya. (sumber: www.pasuruankab.go.id)
Advertisement