Stunting di Madiun Turun, Tersisa 7 Persen
Pemerintah Kabupaten Madiun berhasil menurunkan angka stunting di wilayah. Dari 11,66 persen di tahun 2023 turun menjadi 7,7 persen per 30 Januari 2024.
Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Madiun Evi Tontro Pahlawanto mengatakan penurunan terjadi lantaran sejumlah upaya. Yang paling dasar terkait master analisa situasi (ansit). "Itu merupakan data dasar layanan dan cakupan sasaran yang akan diintervensi" katanya dikutip dari Antara.
Pemerintah Kabupaten Madiun melalui dinas terkait aktif kemudian melaksanakan penimbangan balita dan bayi yang ada di wilayahnya. Terdapat sebanyak 35.178 balita yang menjadi sasaran penimbangan setiap bulannya. Upaya lain adalah melakukan inovasi melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, berupa pemberian bantuan protein hewani, yakni daging ayam dan telur ayam, untuk meningkatkan gizi keluarga sasaran.
Evi mengingatkan, ibu yang memiliki balita harus rutin membawa anaknya ke posyandu sebulan sekali untuk ditimbang dan diukur tinggi badannya, sebagai upaya pemantauan tumbuh kembang anak. "Sehingga jika dicurigai ditemukan kasus stunting maka dapat dideteksi dini dan diobati," katanya.
Langkah nyata lainnya seperti pemberian makanan tambahan lokal, pendampingan bayi dengan berat badan lahir rendah dan balita dengan masalah gizi melalui kunjungan oleh kader. Kemudian, pelaksanaan kelas ibu balita, pendampingan pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI) dan ASI eksklusif, serta pemantauan pertumbuhan bayi dan balita. Menurutnya, keterlibatan semua pihak dalam menurunkan angka stunting menjadi hal penting.