Striker Persebaya Ini Kecam Tindakan Brutal Pemain Borneo FC
Tindakan brutal yang dilakujan oleh pemain Borneo FC Wahyudi Hamisi membuat gelandang Persebaya, Robertino Pugliara terkapar enam bulan di tangan medis. Hal ini terjadi ketika tackling gunting dari belakang terkena kaki betis kanan pemain asal Argentina itu.
Alhasil, Robertino harus mengakhiri musim lebih cepat. Pasalnya tim dokter memastikan jika pemain berusia 34 tahun itu harus jalani recovery selama enam bulan.
Hal itu pun mendapat kecaman dari rekan satu tim Robertino, David da Silva. Ia berkomentar di akun instagramnya bahwa sebagai pemain asing tidak terima dengan perilaku yang dilakukan oleh Wahyudi.
"Saya sangat kecewa dengan apa yang terjadi di lapangan kemarin. Kami pemain tidak dapat menerima perilaku seperti ini. Kemarin rekan setim saya terluka parah di lapangan," tulis David da Silva di postingan yang menunjukkan detik-detik Robertino terjatuh.
Dalam pertandingan kontra Borneo FC, Robetino mendapat perlakuan yang kurang mengenakkan. Ia sering jadi sasaran tackling keras dari pemain Pesut Etam mulai awal pertandingan.
Akhirnya Robertino hanya mampu bermain selama 16 menit saja. Serta langsung meninggalkan lapangan pertandingan usai terkena tackling kasar dari Wahyudi Hamisi.
"Seandainya wasit mengeluarkan kartu peringatan sebelumnya, mungkin cedera itu bisa dicegah," lanjut tulisan David.
Mantan pemain Bhayangkara FC ini sangat menyayangkan kondisi Robertino. Karena rekan setimnya harus menghabiskan waktu berbulan-bulan di rumah sakit.
"Sekarang Robertino harus menghabiskan berbulan-bulan untuk masa pemulihan. Sementara para pelakunya menutup mata," kritik pemain 28 tahun itu.
Ia juga berharap ada penyelidikan lebih lanjut dari PSSI. Sebab tackling yang diterima Robertino betul-betul keras sehingga ia harus beristirahat selama setengah tahun.
Selain itu, David juga berharap wasit memainkan perannya secara profesional. Selain melindungi pemain, wasit juga harus menjunjung tinggi fair play yang menjadi semboyan utama di sepak bola.
"Dalam bidang kompetisi sepak bola, tindakan semacam ini perlu dipantau dan di denda oleh federasi PSSI. Selain itu, wasit harus memainkan perannya secara profesional untuk melindungi integritas pemain," ucapnya. (hrs)