Strategi Pemprov Jateng Merebut Juara MTQ ke-29 di Kalimantan
Sejumlah strategi disiapkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, untuk bisa merebut juara di ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-29. Tahun ini agenda keagamaan itu akan diselenggarakan di Kalimantan Selatan.
Pada Rapat Koordinasi Daerah Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Jawa Tengah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan menaruh harapan besar agar di ajang MTQ tahun 2022 ini Jateng bisa menyabet juara satu.
Sebab, selama penyelenggaraan event dua tahunan tersebut, Jawa Tengah belum pernah membawa pulang gelar juara.
"Satu besar saja deh tahun ini. Sangar ini ya. Jadi achievement motivationnya itu. Keinginan kita untuk sampai kesana seperti itu. Karena itu (MTQ) kontestasi,” ujarnya di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Rabu 29 Januari 2022.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen yang juga Ketua LPTQ Jateng mengatakan sejumlah strategi telah disiapkan. Antara lain yakni akan dilakukannya penjaringan kafilah mulai dari tingkat bawah. Mulai dari kecamatan, kabupaten dan kota, serta pondok pesantren di berbagai daerah di Jawa Tengah.
"Nanti kita sampaikan ke kabupaten dan kota, bahwa kita harus memulai dari bawah. Bahkan kita minta kepada Kemenag, di tingkat kecamatan dilakukan penjaringan peserta kafilah yang kemudian di kabupaten dan kota," katanya.
Taj Yasin meminta LPTQ dapat merangkul semua pihak untuk mendukung perwakilan Jateng yang akan berlaga di event dua tahunan tersebut. Termasuk, meminta LPTQ kabupaten/kota berkunjung ke pondok pesantren (ponpes) yang ada di daerah masing-masing, terutama ponpes khusus penghafal Al-Qur'an.
"LPTQ kabupaten dan kota harus silaturahmi ke pondok-pondok pesantren, terutama ponpes khusus penghafal Al-Qur'an. Sehingga kita bisa merangkul semuanya, kita ajak bareng-bareng dan perlu digarisbawahi ini adalah untuk menyongsong MTQ 2022 di Kalsel. Sehingga kita bisa jadi juara," pintanya.
Pada "Rakorda LPTQ Jateng Menuju Sukses MTQ Nasional ke-29 Tahun 2022” itu, Taj Yasin juga mencermati perlunya perpanjangan waktu untuk karantina bagi para kafilah. Tujuannya adalah membangun kematangan dan kekompakan di antara kafilah, sekaligus menguatkan mental mereka saat bertanding.
Lebih lanjut, Taj Yasin menyebutkan, LPTQ memiliki tugas pokok dan fungsi menyelenggarakan MTQ di tingkat nasional dan daerah, menyelenggarakan pembinaan tilawah, meningkatkan pemahaman Al-Qur’an melalui penerjemahan, penafsiran, pengkajian dan klasifikasi ayat-ayat. Di samping itu, meningkatkan penghayatan dan pengamalan Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam upaya mengoptimalkan peran dan tugas pokok tersebut, Taj Yasin mengatakan LPTQ Jawa Tengah perlu membuat strategi yang akan dirumuskan dan dikaji bersama. Terlebih LPTQ tidak hanya terkait MTQ, melainkan juga mengawasi lembaga-lembaga agama Islam yang ada di Jateng, salah satunya berkoordinasi dengan Kementerian Agama dalam rangka menata ulang atau menyeleksi Lembaga Rumah Tahfidz di Jateng.