Stok Vaksin Menipis, Khofifah Lapor Menkes dan Mendagri
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mengaku telah melaporkan kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian terkait menipisnya stok vaksin.
Khofifah pun berharap agar komunikasi tersebut dapat segera direspon oleh keduanya. Agar, vaksin yang dimiliki pemerintah pusat bisa langsung dikirimkan ke wilayah Jatim.
"Saya sudah melaporkan ke Pak Menkes, saya juga sudah melaporkan ke Pak Mendagri. Mudah-mudahan bisa segera di-support di-supply," kata Khofifah, ketika meninjau vaksinasi di Uinsa, Rabu, 4 Agustus 2021.
Hingga sekarang, di Jatim total ada 4,2 juta warga yang sudah harus mendapatkan suntikan vaksin dosis keduanya. Oleh karena itu, Khofifah meminta agar pasokan vaksin segera dikirim.
"Tetapi bahwa hari ini kami masih menunggu datangnya vaksin baru. Apalagi yang sudah masuk pada dosis kedua itu sekitar 4,2 juta," jelasnya.
Sebelumnya, target kekebalan kelompok atau herd imunity yang direncanakan Khofifah melalui vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat umum, ternyata meleset.
Sebab, Khofifah sebelumnya telah menargetkan herd imunity bakal tercapai pada pertengahan Agustus 2021. Yakni, dengan jumlah rata-rata vaksinasi mencapai 300.000 per harinya.
“Target waktu itu kita berharap dengan menghitung 315 ribu per hari itu terwujud dari tanggal 3 Juli 2021, Maka tanggal 10 Agustus 2021 sudah 70 persen," jelasnya.
Akan tetapi, kata Khofifah, hal tersebut tidak bisa tercapai lantaran banyaknya masyarakat yang harus divaksin tahap dua. Hal itu pun ditambah, vaksin dari pusat yang hingga kini belum tiba.
“Tetapi bahwa hari ini kita masih menunggu datangnya vaksin baru. Apalagi yang sudah masuk pada dosis kedua itu sekitar 4,2 juta,” ucapnya.