Stok Habis, Vaksinasi Surabaya Terhambat
Program pemerintah untuk menggencarkan vaksinasi Covid-19 untuk segera mewujudkan herd immunity khususnya di Kota Surabaya terhambat. Pasalnya, sejak Jumat 23 Juli 2021 kemarin, stok vaksin di Surabaya sudah habis.
“Kita sekarang laporan ke Bu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa) per Jumat sudah kosong. Kalau dibilang pemkot (pemerintah kota) kok gak gencar, soalnya vaksinnya habis,” ungkap Eri Cahyadi saat ditemui di Balai Kota, Surabaya, Sabtu 24 Juli 2021 siang.
Ia mengatakan, Kota Surabaya memiliki kemampuan untuk melakukan penyuntikan vaksin sebanyak 30-50 ribu per hari. Sehingga, dari tambahan vaksin terakhir dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur langsung habis tak sampai sehari.
Karena itu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu mengaku, sudah melakukan koordinasi dengan Gubernur Jawa Timur dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk meminta tambahan vaksin.
Eri pun menyadari, hambatan vaksin yang datang ini karena Pemerintah Pusat juga harus membagi sesuai kapasitas di tiap daerah, serta pemprov yang menunggu kiriman dari Kemenkes. Di sisi lain, pemerintah juga menunggu kiriman vaksin dari luar negeri.
“Saat ini yang belum vaksin di Surabaya masih sekitar 1,3 juta. Kalau vaksin sudah tersedia langsung kita suntikkan ke warga dengan sistem langsung ke tiap kelurahan. Kalau per hari 30 sampai 50 ribu, maka dalam 30 hari sudah tuntas. Tapi sekarang vaksinnya habis, walikota gak tanggung jawab,” pungkasnya.
Sementara itu, berdasarkan data saat ini sudah lebih dari 1,4 juta warga yang sudah menerima vaksin dua dosis, sedangkan yang baru menerima dosis pertama lebih dari 700 ribu warga.
Advertisement