Stok Darah Minim, PMI Siapkan Hadiah Bagi Pendonor
Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya tengah kehabisan stok pack red cel (PRC) atau darah merah. Maka dari itu, pihaknya berharap agar para masyarakat kembali mendonorkan darahnya, guna menutupi kekosongan tersebut.
Kepala Humas UTD PMI Kota Surabaya Triksi Hendria mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengalami kekurangan darah golongan A dan AB. Selain itu, untuk golongan darah O stoknya sangat menipis.
"Stok darah saat ini menipis untuk PRC darah merah golongan A dan AB kosong, sedangkan 0 menipis hanya 10 jumlahnya. Krisis darah terjadi sejak sepekan belakangan terutama sejak diintensifkan penerapan PSBB," kata Triksi, kepada awakmedia, Jumat, 15 Mei 2020.
Triksi menjelaskan, kosongnya stok darah tersebut, merupakan dampak dari turunnya minat masyarakat untuk mendonorkan darahnya di tengah pandemi Covid-19. Pihak PMI mencatat, penurunan tersebut bahkan hingga mencapai 50 persen.
"Karena aktivitas masyarakat donor darah menjadi menurun. Biasanya per hari 400 pendonor sekarang hanya sekitar 200 pendonor. Sampai 50 persen (turunnya)," ucap Triksi.
Guna menarik minat masyarakat untuk donor darah, Triksi mengungkapkan, saat ini pihaknya telah menyiapkan berbagai hadiah. Selain itu, PMI Kota Surabaya juga memiliki standart seleksi dalam menentukan pendonor darah.
“Bagi yang berhasil donor akan mendapat paket sembako, jaket, tshirt, dan paket McD," jelasnya.
PMI juga menerapkan protokol kesehatan dan pemeriksaan syarat donor, yakni usia mimal 17, berat badan minimal 46, kadar HB minimal 12,5 gram deciliter, tensi darah normal untuk wanita tidak sedang hamil dan menyusui. "Yang jelas kondisinya sehat," sambung Triksi.
Sementara itu, bulan Ramadhan tahun ini, UTD PMI Kota Surabaya buka pada pukul 09.00-20.00 WIB. PMI akan berkerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) donor darah.
"Sekali lagi saya tegaskan, bagi masyarakat tak perlu kawatir selama donor darah, UTD PMI Kota Surabaya menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 seperti menyemprot gedung dan ruangan dengan disinfektan secara rutin, penerapan physical distancing, deteksi suhu tubuh, cuci tangan menggunakan hand sanitizer dan pemberian masker," terang Triksi.