Stok Darah Menipis, PMI Lamongan Gerilya Berburu Pendonor
Memasuki awal tahun 2023, ketersediaan darah di PMI Lamongan menipis karena permintaan menjelang akhir tahun melonjak tajam. Karena itu, kini PMI Lamongan kembali gerilya berburu pendonor.
Salah satunya, memanfaatkan mobil PMI dengan berkeliling ke beberapa penjuru strategis se-Lamongan. Tujuannya, selain menggugah pendonor baru juga mempermudah jangkauan bagi pendonor lama.
"Sebelumnya saya sudah lama ingin donor darah, tapi tidak pernah sempat. Sekarang mumpung ada di sini saya langsung saja mendaftar," kata salah seorang pendonor baru di dekat lokasi Alun Alun Lamongan, Kamis 05 Januari 2023.
Keberadaan mobil PMI Lamongan di seberang jalan alun-alun, persisnya di depan kantor MUI Lamongan baru dua hari ini. Hanya dalam waktu 5 jam, hanya mendapatkan 7-8 pendonor. Tetapi, sebelumnya ke pelosok kecamatan sering dapat banyak.
"Kalau di undang karang taruna atau lembaga sekolah dan pondok pesantren biasanya dapat banyak," ujar Ulum, seorang petugas PMI Lamongan.
Kepala PMI Lamongan Agus Suyanto membenarkan ketersediaan darah di PMI Lamongan sedang menipis. Sebetulnya kondisi seperti ini sudah terbiasa dan sangat jarang sampai kehabisan dan mendatangkan darah dari Surabaya.
"Permintaan darah di Lamongan sehari bisa mencapai 50 kantung. Sedang dari pendonor per hari kita hanya dapat 25 kantung. Karena itu, kita lakukan gerilya seperti ini," katanya, didampingi Humas Polres PMI Lamongan, Ariful Ulum.
Lanjut Agus, selain berburu pendonor di masyarakat umum, biasanya PMI juga sering mendapatkan undangan dari kegiatan TNI/Polri, pabrik-pabrik, perguruan sikat hingga setingkat karang taruna.
'Hanya, tidak semua darah hasil donor semua bisa dipakai. Masih harus diperiksa hingga aman untuk pemanfaatannya. Tapi, biasanya jumlah yang tidak terpakai tidak banyak. Tidak lebih dari satu hingga dua persen," kata Agus Suyanto.