Stok Beras Aman 5 Bulan ke Depan, Warga Banyuwangi Jangan Resah
Stok beras di Kabupaten Banyuwangi dipastikan aman untuk 5 bulan ke depan. Begitu juga dengan stok komoditas lainnya. Selain aman, harga beras juga mulai mengalami penurunan. Oleh karena itu masyarakat diminta tidak perlu resah dan panik.
Kepala Satgas Pangan Banyuwangi Kombespol Nanang Haryono menyatakan hal ini saat memantau proses bongkar beras impor dari Thailand di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, Rabu, 20 Maret 2024.
"Kami memantau pelaksanaan pembongkaran beras importir sebanyak 20 ribu ton. estimasi waktu 12 hari harus selesai," jelasnya.
Dari Pelabuhan, lanjutnya, beras impor tersebut akan dibawa ke gudang Bulog. Nantinya, sebagian beras tersebut akan didistribusikan ke beberapa wilayah sesuai dengan kuotanya. "Sampai saat ini pelaksanaan berjalan dengan aman dan lancar," tegasnya.
Dengan jumlah stok beras yang ada ini, sambung Pria yang juga Kapolresta Banyuwangi ini, masyarakat khususnya masyarakat Banyuwangi tidak usah resah, gelisah atau panik. Dia menegaskan suplai ketersediaan beras dan bahan pokok penting lainnya aman. "Sampai lewat lebaran pun Insya Allah aman terkendali," tegasnya.
Sementara itu Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi, Harisun, mengatakan, beras impor tersebut berasal dari Thailand. Jumlahnya sebanyak 20 ribu ton. Proses bongkar sudah dilakukan mulai pukul 14.00 WIB, Selasa, 19 Maret 2024, kemarin.
Dia menyebut, dari 20 rubu ton tersebut sebanyak 13 ribu ton akan didistribusikan ke wilayah NTT, NTB dan Bali. Karena wilayah tersebut juga mengalami defisit beras. "Dari 20 ribu ton itu kurang lebih ada 7 ribu ton yang tersisa di Banyuwangi, ditambah stok yang ada di Banyuwangi 3 ribu ton jadi stok Banyuwangi 10 ribu ton," tegasnya.
Dengan stok 10 ribu ton ini, menurutnya suplai beras untuk Banyuwangi selama 5 bulan ke depan sangat aman. Tidak hanya itu, menurutnya stok ini akan bertambah lagi dengan kedatangan beras impor sebanyak 25 ribu ton pada 25 Maret 2024 nanti.
"Jadi sangat aman. Jadi masyarakat tidak perlu oanik, apalagi pembelian besar-besaran. Pemerintah memastikan hadir ditengah masyarakat untuk memberikan kenyamanan tentang pangan," katanya.
Harisun menambahkan, saat ini harga pembelian gabah sudah ada tren penurunan. Kemarin, Bulog Banyuwangi, menurutnya, sudah membeli gabah dengan harga Rp7.400 dan Rp7.200. Namun untuk harga beras belum terlalu besar penurunannya. Namun menurutnya untuk mengendalikan harga, Bulog tetap menjual beras SPHP seharga Rp10.200 per kilo.
"Kami hari ini operasi pasar di Kecamatan Kabat dan di Kecamatan Giri dan kebetulan sudah menyalurkan bantuan pangan," ujarnya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Banyuwangi, Dwi Yanto mengatakan Pemkab Banyuwangi bekerjasama dengan Bulog untuk untuk mengadakan operasi pasar dan pasar murah. Dirinya mengapresiasi Bulog yang sudah memberikan garansi ketersediaan beras.
"Stok 10 ribu ton, untuk 5 bulan ke depan insya allah sudah cukup dan masyarakat gak perlu resah," katanya.