Status Waspada, Wisatawan dan Penambang Belerang Diminta Tak Dekati Kawah Ijen

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso meminta wisatawan dan penambang belerang tidak mendekati objek wisata alam Kawah Ijen dalam beberapa hari ke depan.

Ini seiring naiknya status Gunung Ijen yang berada di perbatasan Bondowoso dan Banyuwangi dari normal (Level I) menjadi waspada (Level II) sejak Jumat 12 Juli 2024 malam pukul 22.00 WIB.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, menjelaskan, berdasarkan Surat Edaran (SE) Badan Geologi Kementerian ESDM RI No: 965.Lap/GL.03/BGV/2024 tertanggal 12 Juli 2024 tentang Status Gunung Ijen naik dari level I (Normal) ke level II (Waspada) disebutkan asap Kawah Ijen berwarna putih kelabu dengan suhu air kawah permukaan 34°C dan tekanan sedang. Bau gas belerang tercium cenderung kuat dan belerang merica terlihat di pinggir danau kawah.

"Peningkatan status Gunung Ijen dari normal menjadi waspada itu menimbulkan potensi ancaman gas vulkanik beracun berbahaya. Karena itu, kami minta wisatawan dan penambang belerang tidak mendekati ataupun beraktivitas dekat Kawah Ijen atau dalam radius 1,5 kilometer dari bibir Kawah Ijen sebagaimana SE Badan Geologi Kementerian ESDM RI," jelas Sigit, Sabtu 13 Juli 2024.

Selain meminta wisatawan dan penambang belerang tidak mendekati Kawah Ijen beberapa hari ke depan, Sigit juga mengimbau masyarakat Kecamatan Sempol Ijen Bondowoso, khususnya yang tinggal di sekitar aliran Sungai Belerang Kalipait Ijen mewaspadai gas vulkanik beracun. Karena, kenaikan status waspada bisa menimbulkan semburan gas vulkanik beracun berupa CO2 dari Kawah Ijen mengalir ke lembah Gunung Ijen.

"Oleh karena itu, kami tidak hanya meminta wisatawan dan penambang belerang tidak mendekati Kawah Ijen saja. Tapi, kami juga mengimbau masyarakat Bondowoso tinggal di aliran Sungai Belerang Kalipait Kecamatan Sempol Ijen mewaspadai ancaman gas beracun dengan selalu memakai masker saat beraktivitas," tandas mantan Kepala Diskoperindag dan Bakesbangpol Bondowoso itu.