Status Gunung Ijen Banyuwangi Naik dari Normal ke Waspada
Status Gunung Ijen naik dari level 1 (normal) ke level 2 (waspada). Peningkatan status ini dilakukan mulai Jumat 12 Juli 2024 pukul 22.00 WIB. Peningkatan status level gunung tertuang dalam surat Badan Geologi nomor 965.Lap/GL.03/BGV/2024.
"Iya. Naik dari level 1 ke level 2," kata Kepala Seksi Konservasi BKSDA Wilayah V Banyuwangi Dwi Putro Sugiarto, Sabtu, 13 Juli 2024.
Ada beberapa pertimbangan peningkatan status yang berada di wilayah Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso ini. Di antaranya, peningkatan energi seismik. Sejak 1 Januari 2023, rekaman RSAM menunjukkan pola yang berfluktuasi dan cenderung meningkat meskipun kecil.
Pada 12 Juli, peningkatan energi yang signifikan terpantau bersamaan dengan membesarnya amplitudo tremor menerus. Meskipun pada umumnya kegempaan berfluktuasi normal, namun sejak 12 Juli 2024 pukul 17.00-21.00 WIB, rekaman gempa tremor meningkat fluktuatif dengan amplitudo 5-25 mm. "Dan sejak sekitar pukul 21.10 WIB rekaman gempa tremor dengan amplitude > 46 mm (overscale)," bebernya.
Potensi bahaya yang bisa ditimbulkan dari meningkatnya aktivitas vulkanik di Gunung Ijen pada saat ini adalah gas-gas vulkanik konsentrasi tinggi di sekitar kawah. Gas Vulkanik konsentrasi tinggi ini berasal dari aktivitas solfatar di dinding Kawah Ijen dan juga difusi gas-gas vulkanik dari dalam kawah ke permukaan.
Selain itu ada juga potensi erupsi freatik berupa semburan gas dari danau kawah. Erupsi freatik ini bisa terjadi tanpa didahului oleh peningkatan aktivitas baik visual maupun kegempaan.
Secara visual warna air kawah normal, yakni berwarna hijau toska. Tidak terjadi perubahan warna air kawah, tidak nampak adanya bualan gas di permukaan air, serta suhu air kawah masih normal yaitu 34 derajat celsius.
"Pada periode 1 Juni 2024-12 Juli 2024, jumlah gempa vulkanik dangkal dan gempa vulkanik dalam cenderung menurun. Sedangkan jumlah gempa lainnya berfluktuasi normal," katanya.
Badan Geologi merekomendasikan masyarakat tidak mendekati bibir kawah maupun turun dan mendekati dasar kawah dalam radius 1,5 kilometer.
Masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Banyu Pait juga diminta agar selalu waspada terhadap potensi ancaman aliran gas vulkanik yang berbahaya. Jika tercium bau gas yang menyengat dihimbau agar menggunakan masker penutup alat pernapasan. "Untuk jangka pendek/darurat dapat menggunakan kain basah sebagai penutup alat pernapasan (hidung/mulut)," ujarnya.