Status Akreditasi Langsung Diraih Prodi Baru, Begini Penjelasannya
Program studi baru atau perguruan tinggi baru bisa mendapatkan status terakreditasi yang sifatnya sementara manakala telah memperoleh izin penyelenggaraan atau izin pendirian dari Menteri.
Hal itu disampaikan Dewan Eksekutif BAN PT Prof. Dr. Slamet Wahyudi, ST., MT pada kegiatan Halal Bihalal dan Sarasehan yang mengambil tema: “menuju PTNU unggul”, yang dihelat oleh Lembaga Pendidikan Tinggi NU (LPTNU) Jawa Timur yang bertempat di Universitas KH. Wahab Hasbullah, Pesantren Tambakberas Jombang, Jawa Timur, Sabtu 4 Mei 2024.
Dengan merujuk pada Permendikbud Ristek No. 53 tahun 2023, lebih lanjut Slamet menambahkan, Status terakreditasi sementara sebagaimana pada poin diatas diberikan untuk masa berlaku selama 5 (lima) tahun untuk program studi baru; atau 8 (delapan) tahun untuk perguruan tinggi baru.
Oleh karena itu profesor dari UB tersebut mewanti-wanti agar PTNU mencermati Permendikbud tersebut. Jangan dilihat mudahnya saja, tetapi pahami dan siapkan langkah-langkah yang terencana sehingga tidak ada masalah di belakang hari.
Penjaminan Mutu Pendidikan
Permendikbud Ristek No. 53 Tahun 2023 mengatur tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi yang mengintegrasikan regulasi mengenai sistem penjaminan mutu, standar nasional, dan penyelenggaraan akreditasi perguruan tinggi di Indonesia.
Selain Slamet, hadir juga sebagai pembicara sarasehan ini Dirjen Dikti Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, M.sc, Direktur Diktis Kemenag yang diwakili Kasubdit Ketenagaan M. Aziz Hakim, MH., Ketua Lembaga Pendidikan Tinggi PBNU Prof. H. Ainun Na'im, Ph.D,. M.B.A. Ketua PWNU Jawa Timur KH. Abdul Hakim Mahfudz.
Sementara itu Ketua Lembaga Pendidikan Tinggi NU Jawa Timur Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng. menjelaskan bahwa yang utama dan paling utama dalam konteks ini adalah Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDDikti) harus lengkap dan tertib, serta Budaya penjaminan mutu harus berjalan.
“Mustahil bisa akreditasi baik, jika budaya mutu dan penjaminan mutu tidak berjalan. Oleh sebab itu pada periode kepengurusan kami di LPTNU Jawa Timur, telah menggalakkan kegiatan penjaminan mutu internal seperti pelatihan auditor mutu internal.
"Selain itu kami juga mendorong PDDikti PTNU di Jatim harus baik”, papar Jazidie yang juga Rektor Unusa ini.
Sebagaimana diketahui LPTNU Jawa Timur sejak didirikan tahun 2010 telah cukup lama bersama PTS NU di Jawa Timur untuk meningkatkan kualitas kelembagaannya. Setidaknya pada saat ini sudah ada 2 PTNU yang terakreditasi Unggul, yaitu Unisma dan Unusa.
Kegiatan Sarasehan dan Halal Bihalal ini diikuti sekitar 200 peserta PTNU se Jawa Timur. Acara ini juga dihadiri oleh Yayasan Ponpes Tambakberas Nyai Hj. Khisbiyah Wahab (Ketua Yayasan), KH. Hasib Wahab (Ketua Dewan Pembina Yayasan), KH. Wafiyul Ahdi, Ny Hj. Awin Tammah (pengurus Yayasan), Rektor Unwaha Prof. Dr. Ir. H. Gatot Ciptadi, DESS, IPU, ASEAN Eng, dan jajaran.
Dari Pengurus LPTNU Jatim, selain ketua Prof Jazidie, hadir pengurus yang lain seperti Dr. Yusuf Amrozi, M.MT, Dr. Abdullah Hamid, Dr. Wessiana Herris Santy serta yang lain.
Sebagaimana diketahui nama perguruan tinggi ini diambil dari nama besar pendiri NU sekaligus pahlawan nasional KH. Wahab Hasbullah yang telah merintis dan mengembangkan Ponpes Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang. Sampai saat ini Ponpes Tambak Beras Jombang telah memiliki santri sedikitnya 14 ribu orang.