Stasiun Malang Kota Baru akan Dipercantik bak Gunung Putri Tidur
PT. Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan groundbreaking (terobosan) pengembangan atau peletakan batu pertama pelebaran Stasiun Malang Kota Baru di sisi timur pada Selasa 24 September 2019, tadi.
Dengan bangunan seluas 2.086 meter persegi, stasiun Malang Kota Baru hasil pengembangan ini akan didesain dengan konsep go green. Dengan tetap mengutamakan kearifan lokal pada arsitektur bangunannya.
"Stasiun Malang Kota Baru ini akan mengusung konsep go green. Arsiteknya terinsipirasi dari Gunung Putri Tidur yang berlokasi di Kabupaten Malang dan Kota Batu. Citra gunung tersebut yang akan diterapkan dalam bentuk desain bangunan stasiunnya," ungkap Corporate Deputy Director of Existing Business Development PT KAI, Rochsjid Budiantoro.
Rochsjid mengatakan pengembangan stasiun ini dianggap penting, mengingat stasiun Malang Kota Baru sisi barat dianggap telah terlalu padat, mengingat pengguna kereta api di Malang naik hingga 21 persen.
Berdasarkan data KAI pada 2018 sebanyak 1.787.286 penumpang memadati Stasiun Malang Kota Baru. Di tahun 2019 pada periode Januari hingga Agustus 2019 sejumlah 533.406 penumpang di Stasiun Malang Kota.
"Kami memang sudah lama ingin meningkatkan pelayanan penumpang dengan mengembangkan stasiun Malang ini. Terlebih jumlah penumpang yang meningkat tiap tahunnya," ujar Rochsjid
Proyek ini diperkirakan akan menelan biaya Rp 54 miliar yang dikerjakan dua tahap pengerjaan. Ditargetkan pengembangan stasiun ini akan selesai dalam waktu 240 hari kontrak kerja.
"Kami bagi proyek ini menjadi dua tahapan dengan total waktu pengerjaan sesuai kontrak 240 hari kerja," tutur Rochsjid.
Selain itu beberapa penambahan fasilitas juga menjadi prioritas utama PT KAI, seperti adanya sky bridge untuk memudahkan pejalan kaki melintas dari stasiun lama ke baru, fasilitas parkir yang diperluas hingga 7.826 meter persegi, dan ekskavator atau tangga berjalan.
"Sky bridge itu akan digunakan penumpang yang datang untuk langsung menuju sejumlah peron. Akses turunnya akan menggunakan travelator, bukan lift," sambung Rochsjid.
Di tempat yang sama, Wali Kota Malang, Sutiaji mengapresiasi pembangunan ini. Menurutnya saat ini jumlah penumpang untuk mahasiswa saja sudah sangat tinggi.
"Dengan di bangunnya stasiun ini harapannya ada peningkatan kunjungan pariwisata di Malang. Dan masyarakat mulai beralih ke transportasi massal yang lebih aman dan nyaman," tutupnya.
Bagi masyarakat Kota Malang yang ingin segera menikmati tampilan baru dari Stasiun Malang Kota Baru, harus menunggu selesainya proyek ini sekitar Mei 2020.