Pegawai DKRTH Kota Surabaya Swadaya Produksi Wedang Pokak
Pegawai Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya ramai-ramai membuat wedang pokak untuk dibagikan kepada seluruh pegawainya. Karena wedang pokak ini bisa meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga tidak mudah tertular virus Covid-19.
Dari pantauan Ngopibareng.id, sejak pukul 08.00 tampak ada yang meracik dan memasak wedang pokak. Ada yang menghaluskan jahe dan serai. Ada juga yang memotong dan pandan dan memanaskan air.
Koordinator Gugus Pokak, Nur Hidayati mengatakan, pembuatan wedang pokak ini awal dari arahan Walikota Surabaya. Dari sinilah, kemudian dibentuk Gugus Pokak untuk Penanganan Covid-19.
Kemudian, gugus pokak melakukan aktivitas memproduksi wedang pokak dan penggalangan bahan-bahan wedang.
"Ini kita iuran sendiri. Kita terus galakkan warga minum wedang ini untuk mencegah penularan virus corona. Karena wedang pokak bisa membuat kita segar dan sehat, sehingga daya tahan tubuh kita meningkat," kata Nur Hidayati, Jumat, 27 Maret 2020.
Kegiatan ini, lanjut Nur Hidayati, sudah berlangsung sejak 19 Maret 2020 lalu. Ada yang dibagikan ke warga secara gratis ada pula yang khusus dibagikan kepada pegawai internal DKRTH.
Hingga saat ini pembuatan wedang pokak terus berlanjut dan digalakan ke masyarakat agar ikut memproduksi wedang yang juga berfungsi jamu.
“Setelah dibentuk gugus wedang pokak, kami kemudian dengan swadaya para staf mengumpulkan dana untuk memproduksi wedang dalam jumlah lebih banyak. Uang terkumpul sekitar Rp1 juta lebih dan kemudian kita belikan bahan-bahan, termasuk peralatan," katanya.
Di sisi lain, Nur mengaku, juga menerima sumbangan dalam bentuk bahan-bahan mentah wedang pokak, seperti jahe, serai, pandan, dan gula.
Dalam sekali produksi bisa mencapai 45 liter air. Biasanya pada pukul 14.00, wedang sudah habis. Dan bisa diisi ulang hingga tiga kali.
Tidak ada pegawai yang secara khusus dibayar untuk mengolah wedang ini. Tanggung jawab diserahkan pada gugus pokak yang mayoritas staf keuangan.
Dalam memasaknya terdapat 5 hingga 6 petugas yang saling bergantian. Terlebih, menjalankan tugas ini petugas merasa tidak terbebani.
“Ini tidak ada petugas khusus, ya kami ini dari staf keuangan yang ditugasi. Ada 5 sampai 6 orang. Selama kami bisa bermanfaat kami senang dan tidak ada yang terbebani, Ini demi kesehatan bersama," katanya
Advertisement