Stadion Gelora Daha Jayati Kediri Pusat Olahraga, Bisnis, Hiburan
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana membangun Stadion Gelora Daha Jayati di Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan, Jawa Timur. Pemberian nama stadion ini melibatkan masyarakat melalui proses sayembara. Gelora Daha Jayati menjadi untaian doa. Filosofinya kobaran semangat untuk meraih kemenangan yang berasal dari gelombang atau dukungan rakyat.
Bupati muda yang akrab disapa Mas Dhito ini tak menampik membangun stadion dibutuhkan anggaran yang tak sedikit. Terlebih, stadion yang dibangun tak hanya diperuntukkan bagi penyelenggaraan event olahraga, melainkan memiliki multi fungsi.
Stadion yang mengusung konsep sport, business, and entertainment (SBE) ini dibangun pada lahan 106.804 m² dengan luas bangunan 11.220 m². Mega proyek Pemkab Kediri ini pada tahap pertama menelan anggaran Rp149,79 miliar bersumber APBD 2023.
"Di tahap pertama ini stadion belum langsung selesai, secara fisik selesai nanti baru di tahap ketiga," jelas Mas Dhito.
Pembangunan stadion di tahap pertama dikerjakan oleh PT. PP Urban mulai 27 Maret sampai 21 Desember 2023. Pada tahap pertama ini, meski belum jadi, wajah stadion mulai terlihat megah.
Ruangan-ruangan baik untuk wasit, kantor, pemain, media maupun yang lain telah terbangun tinggal penyempurnaan. Rumput lapangan sudah terpasang. Begitu pula atap tribun meski belum menyeluruh.
Mas Dhito terus mengawal proses pembangunan stadion supaya memenuhi standar termasuk safety atau keamanan. Bahkan, pihaknya beberapa kali melakukan pengecekan ke lokasi.
"Aspek safety juga fungsional stadion ini betul-betul kita awasi," ungkapnya.
Sejak awal, dalam membangun stadion Gelora Daha Jayati, bupati selalu terbuka pada masukan masyarakat. Termasuk suporter, manajemen sepakbola baik Persik maupun Persedikab.
Pembangunan stadion yang berlokasi tak jauh dari bandara itu menjadi penting bagi Kabupaten Kediri. Adanya bandara menjadi pintu masuk bagi orang dari berbagai daerah datang ke Kediri.
Bupati berharap dibangunnya stadion Gelora Daha Jayati menjadi kebanggaan masyarakat dan ke depan event olahraga berskala nasional dapat dilaksanakan di Kediri.
"Kita berharap stadion ini bisa menjadi tempat di mana sejarah baru sepakbola Kediri akan tercatat," tuturnya.
Setelah tahap pertama selesai, pembangunan akan dilanjutkan di tahap kedua pada 2024 dan tahap ketiga pada 2025. Pada tahap kedua, orang nomor satu di Kabupaten Kediri itu berharap stadion sudah dapat berfungsi.
Mas Dhito menyatakan, pihaknya akan memfasilitasi cabang olahraga selain sepakbola dalam rencana pengembangan stadion. Hal ini sebagaimana harapan para atlet dari berbagai cabang olahraga (cabor), termasuk atlet disabilitas yang selama ini terkendala fasilitas olahraga yang layak.
Sebagai bentuk keseriusannya untuk meningkatkan prestasi olahraga di Bumi Panjalu, seiring pembangunan stadion baru, dalam beberapa tahun terakhir Mas Dhito concern memulangkan para atlet yang sebelumnya memperkuat daerah lain.
Di sisi lain, sebagaimana konsep SBE yang diusung, nantinya event yang berpotensi dihadiri penonton dalam jumlah besar akan diselenggarakan di stadion yang mampu menampung lebih dari 15.000 penonton ini.
Dibangunnya Stadion Gelora Daha Jayati, diharapkan menjadi pusat ekonomi baru dan mendongkrak perputaran bisnis masyarakat Kabupaten Kediri. Untuk itu, dalam pengembangan stadion ini nantinya disiapkan stand bagi pelaku UMKM.
“Kami mohon doa dan dukungannya, semoga pembangunan stadion ini betul-betul bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kediri,” pungkas Mas Dhito.
Sebagaimana disampaikan Ketua KONI Kabupaten Kediri Dedi Kurniawan, pada tahun 2022 sebanyak 8 atlet berhasil dipulangkan. Kemudian, pada 2023 sebanyak 25 atlet berhasil dipulangkan.
“Saat ini kita sedang memproses 30 atlet untuk pulang Kediri,” ucapnya.